Liputan 27, Jakarta – Merry, seorang dokter hewan, menyampaikan dengan tegas bahwa anjing bukanlah makanan bagi manusia. Ia menyampaikan berbagi informasi yang diperoleh dari investigasinya. Terlihat jelas bagaimana proses menangani anjing hingga menjadi makanan sangat tidak etis dan higiens. Informasi tersebut ia bagikan dalam Community Day STT Jakarta 7 Oktober 2015. Merry adalah salah satu narasumber dari banyak narasumber lain yang sama-sama tergabung dalam lembaga House of Stray. Lembaga ini peduli terhadap keberadaan hewan bukan ternak khususnya anjing yang ditelantarkan dan dikonsumsi oleh manusia.
Dalam kesempatan ini Merry juga menyampaikan hasil investigasi yang telah dilakukan. Ia menuturkan bahwa penjualan daging anjing di Jakarta dan di Jawa Tengah disuplai dari daerah yang belum bersih dari anjing rabies. Beberapa rumah makan di daerah Jakarta banyak menyuplai anjing dari daerah Bali. Berdasarkan fakta tersebut, konsumen di Jakarta juga memiliki resiko mengidap penyakit rabies.

Selain Mery, Christina juga berbagi pengalamannya saat turun ke lapangan. Tak lupa ia mengingatkan peraturan internasional yang menyebutkan anjing bukanlah hewan ternak melainkan domestik (hidup bersama dengan manusia), sehingga tidak layak dikonsumsi. Anjing salah satu hewan yang sangat pintar, hewan peliharaan, memiliki perasaan yang peka, dan juga setia.
Civitas STT Jakarta sangat antusias akan acara ini. Hal tersebut terlihat dari jumlah yang hadir pada saat itu. Selain itu, bukan hanya mahasiswa tetapi ada juga dosen yang bertanya kepada narasumber saat sesi tanya jawab. Diakhir acara, STT Jakarta diwakili Pdt. Binsar Jonathan Pakpahan, Ph.D. yang merupakan Pembantu Ketua 3: Bidang Kemahasiswaan memberi kenangan-kenangan kepada narasumber comday hari ini.

Menurut Pdt. Binsar Pakpahan alasan STT Jakarta mengangkat isu ini agar timbul rasa kepedulian dari mana makanan yang kita konsumsi. “Supaya kita semakin peduli dari mana datangnya makanan di depan kita,” ujar Pdt. Binsar. Ia juga mengharapkan, bila mau mengkonsumsi sesuatu lebih dahulu memikirkan makanan yang kita konsumsi tersebut. “Paling tidak kalau mau makan, lebih mikir-mikir lagi.”

Alberthiene Endah yang merupakan seorang penulis turut hadir dalam comday hari ini. Endah menyatakan besar sekali harapannya kepada civitas STT Jakarta. “Harapan saya kepada civitas STT Jakarta besar sekali, pendeta berada pada posisi sentral untuk membuat umat berhenti makan anjing. Dengan memberitahu kekejaman di balik pengolahan daging anjing, diharapkan dapat menyadarkan umat memilih daging yang layak dia santap. Dan ini sangat menolong sekali,” tuturnya. Kedepannya Endah bersama House of Stray akan tetap memperjuangkan isu ini bersama pemerintah. Ia menegaskan, “kita dan pemerintah bersama-sama memperjuangkan ini, pak Ahok sudah setuju anjing bukan untuk dikonsumsi. Merazia tepat pembinasaan yang keji, pencuri. Pemerintah sudah mendukung.” (PS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *