“Merengkuh Kerapuhan, Membangun Persekutuan yang Saling Menopang” menjadi tema dari Program Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (PROSPEK) STFT Jakarta yang dilaksanakan pada 19-21 Agustus 2020 melalui platform Zoom. Pada kegiatan PROSPEK hari pertama yang berlangsung pada Rabu (19/8), diikuti oleh para mahasiswa baru dari program studi sarjana, magister, maupun doktoral. PROSPEK kali ini, menjadi tantangan tersendiri dan pengalaman baru bagi panitia maupun peserta karena dilaksanakan secara virtual.

Peserta dan panitia mulai memasuki ruang Zoom pada pukul 7.30 WIB dan mengawali kegiatan PROSPEK dengan ibadah pembuka. Kegiatan prospek berlangsung secara kondusif meskipun tentu baik peserta maupun panitia mengalami tantangan terutama dalam hal teknis. Mahasiswa baru yang ikut serta dalam kegiatan ini, berasal dari berbagai denominasi gereja dari berbagai daerah-daerah di Indonesia seperti Papua, Kalimantan Utara, Sumatra Utara, Toraja, Jawa Tengah dan Timur, Nias, dan Jakarta.

Beberapa hasil tangkapan layar momen PROSPEK Mahasiswi/a Baru T.A. 2020/2021 via ZOOM

Daniel Fransiskus Gultom yang adalah panitia menceritakan bahwa mahasiswa baru cukup excited dalam mengikuti kegiatan ini. “Mereka cukup aktif dalam bertanya, meskipun pertemuan dilaksanakan secara virtual dan tantangan terberatnya tentu adalah koneksi internet dari para peserta yang beragam.”ungkap Daniel. Ia juga menambahkan bahwa panitia berusaha melakukan tugasnya dengan baik di PROSPEK kali ini.

Panitia berharap meskipun banyak mahasiswa baru yang belum sempat melihat kampus secara langsung harapannya mereka dapat mendapat gambaran mengenai kampus seperti secara langsung. Aurora Maharani Bangun yang adalah mahasiswa baru pasca sarjana secara khusus menyukai prospek virtual saat ini.

Anggota Panitia PROSPEK 2020

“Aku pribadi, karena sembari kerja, lebih enak dan lebih flexible, karena dapat membagi waktu antara pekerjaan dan mengikuti prospek. Sangat membantu kok”. ungkapnya. Menurutnya, kegiatan ini berjalan dengan baik dan informasinya tidak monoton. Ia menambahkan, PROSPEK kali ini cukup menarik karena lebih banyak diperkenankan bagi mahasiswa baru untuk mengajukan pertanyaan dibanding sesi materi.

Aurora sebelumnya pernah menyicipi studi sarjana di STFT Jakarta pada tahun 2015 hingga 2019 dan kembali memilih melanjutkan studi di STFT Jakarta karena ingin mendalami studi teologi trauma di bawah bimbingan Pdt. Septemmy Lakawa, T.hD. Dosen yang berkualitas menjadi salah satu faktor utama alasannya memilih STFT Jakarta untuk studi lanjut.

Ketika ditanya, apakah dirinya mendapatkan sesuatu yang baru di kegiatan PROSPEK kali ini? Aurora mengaku bahwa info-info baru terkait e-mail dan perpustakaan menjadi sesuatu yang baru dan penting baginya. Ia berekspektasi mengenai prospek dan kuliah pasca sarjana kali ini dengan mengharapkan saat menjalani program studi S-2 tidak ada kesimpangsiuran informasi. Informasi yang jelas terkait sistem dan administrasi bagi mahasiswa. (GHT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *