Masa pandemi covid-19, masa yang dipenuhi dengan ketidakpastian membuat kita semua menunjukan kerapuhan di dalam keraguan. Sivitas STFT Jakarta pada awalnya juga meragu dan bingung mencari cara untuk merayakan dies natalis STFT Jakarta yang ke-86 dan melaksanakan kegiatan wisuda program sarjana.

Melalui kerja keras dan dukungan berbagai pihak, akhirnya pada Senin, 28 September 2020, Dies Natalis ke-86 serta wisuda program sarjana dapat terlaksana secara online. Kerja keras panitia dies beserta tim acara dies akhirnya membuahkan hasil. Dengan dibantu dari berbagai pihak pendukung kampus, seperti IGNITE GKI, acara dies natalis dan wisuda dapat berjalan dengan sangat baik.

Dalam Gambar: Pdt. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. (Ketua STFT Jakarta)

Tema besar yang diangkat dalam acara kali ini adalah “Merengkuh kerapuhan”. Seperti biasa, pembukaan acara diawali dengan menyanyikan Mars STFT Jakarta “Jadikan Kami Tanganmu”. Setelah itu kata sambutan pembukaan oleh Ketua STFT Jakarta, Pdt. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengheningkan cipta.

Selanjutnya, ada ibadah bersama. Dalam panggilan beribadah, para petugas membacakan narasi menggunakan Bahasa daerah masing-masing. Ada 4 bahasa yang dipakai, yaitu Bahasa Simalungun, Bahasa Toraja, Bahasa Jawa, Bahasa Dawan-Timor. Kemudian, umat menyambutnya dengan berkata “Haleluya, Tuhan itu baik”. Setelah itu, dilanjurkan dengan menyanyikan pujian “Di dalam Kristus Bertemu”.

Dalam Gambar: Pdt. Didik C. A. Cahyono, M.Th.

Pelayan Firman dalam ibadah kali ini adalah oleh Pdt. Didik C. A. Cahyono, M.Th. Ketika berbicara mengenai kerapuhan, beliau mengatakan bahwa kerapuhan menjadi pintu masuk anugrah Allah. Dalam Alkitab dikatakan bahwa di dalam kelemahan, justru kuasa Tuhan menjadi nyata. Begitupun dalam kerapuhan, justru dalam kerapuhanlah kuasa Allah menjadi nyata. Luka kerapuhan itu menjadi pintu masuk cahaya untuk menerangi kita.

Setelah selesai berkhotbah, liturgi pun dilanjutkan. Kemudian, tiba saatnya pada acara yang ditunggu-tunggu, yaitu upacara wisuda. Upacara wisuda dimulai dengan kata sambutan dari ketua STFT Jakarta, Pdt. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. dan dilanjutkan sambutan dari perwakilan wisudawan/wati

Dalam Gambar: Caroline Anggiat M. Simatupang, S.Si (Teol)

Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumuman dan pelantikan wisudawan/wati sarjana sains teologi oleh Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D. Proses pelantikan dan pengumuman berjalan dengan sangat baik walaupun hanya melalui aplikasi zoom. Ketika nama para wisudawan/wati dipanggil dan dibacakan karyanya, mereka berdiri di depan kamera dan berfoto sendiri.

Dalam Gambar: Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D. & Wisudawati program studi sarjana

Acara selanjutnya adalah penyerahan wisudawan/wati kepada gereja. Penyerahan ini dilakukan oleh ketua STFT Jakarta, Pdt. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. Kemudian disambut oleh Majelis sinode Gereja masing-masing. Penyambutan kali ini diwakili oleh Pdt. Merry Kolimon, ketua sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).

Acara dies natalis yang ke-86 serta wisuda sarjana sains teologi, berjalan dengan sangat baik. Rasa terharu dan bahagia bercampur jadi satu. Angkatan 2016 telah menyelesaikan proses peziarahan mereka di STFT Jakarta dengan sangat baik. Ada suka dan ada duka, semua itu dilalui dengan baik. Melalui kesaksian mereka di acara ini, kami belajar untuk mencintai proses.

Dalam Gambar: Beberapa wisudawati & wisudawan sarjana

Untuk Angkatan 2016, selamat sudah melalui peziarahan dengan baik. Tetap semangat dalam setiap proses ke depan. Tuhan menyertai dan memampukan. (KN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *