
Summer Course merupakan kursus penyegaran ilmu teologi bersertifikat yang diselanggarakan oleh Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta (STFT-J), dengan desain perkuliahan Senin-Jumat. Peserta menikmati kembali suasana berkuliah di STFT Jakarta dan mendapatkan materi-materi mengenai perkembangan teologi kontemporer dari dosen-dosen STFT Jakarta.

Summer Course berlangsung sejak Senin 21 Juni 2021 hingga 2 Juli 2021 melalui Zoom dan diikuti 11 orang peserta. Pada Senin 21 Juni, kegiatan Summer Course dibuka dengan beribadah dan dilanjutkan dengan tiga sesi pembuka bersama Pdt. Binsar J Pakpahan, Ph.D (Wakil Ketua bidang Relasi Publik STFT Jakarta). Pada sesi pertama, Pakpahan memberikan sambutan kepada para peserta, memberikan penjelasan mengenai Summer Course, dan informasi menyeluruh mengenai studi di STFT Jakarta. Pada sesi-sesi berikutnya, Pakpahan menjelaskan mengenai prinsip-prinsip berteologi. tema-tema teologi kontemporer, dan pendekatan-pendekatan dalam usaha berteologi.

Pada 22-24 Juni 2021, peserta memasuki sesi teologi sistematika bersama Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D (Dosen Teologi Sistematika STFT Jakarta dan Kepala Program Studi Sarjana STFT Jakarta). Sepanjang tiga hari, peserta disuguhkan perkuliahan berisi materi-materi teologi sistematika seperti Manusia dan Kitab Suci, Gereja dan Sakramen, Sejarah dan Eskatologi, Teologi Budaya, Teologi Pembebasan, Teologi Feminis, Teologi Disabilitas,Teologi Kosmik, dan Eko-teologi. Tujuan dari perkuliahan ini adalah pengenalan mengenai teologi sistematika, pengenalan tema-tema klasik teologi sistematika, dan tema-tema kontemporer teologi sistematika.

Kegitan Summer Course kemudian dilanjutkan dengan sesi Pendidikan Kristiani bersama Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D. (Dosen Pendidikan Kristiani dan Plt. Wakil Ketua 1 STFT Jakarta). Sesi Pendidikan Kristiani selama tiga hari secara berturut-turut membahas mengenai perkembangan pendidikan kristiani dalam konteks lokal dan global, lanskap pendidikan kristiani di era pandemi Covid-19, pendidikan intergenerasi, pendidikan Kristiani inklusif, Gereja ramah anak, pendidikan multikultural, pendidikan pengasuhan, dan metode pembelajaran. Di setiap sesinya tidak hanya diisi oleh pemberian materi oleh pembicara namun juga diisi dengan diskusi dengan para peserta terkait dengan praktik-praktik di lapangan.

Pada sesi terakhir yakni sesi Biblika diisi oleh Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D. (Dosen STFT Jakarta). Selama tiga hari, Setiawidi menjelaskan mengenai hermeneutika atau penafsiran Alkitab. Di dalam sesi ini, peserta juga diajak untuk melakukan praktik menafsir secara sederhana. Setiwidi menjelaskan bahwa terdapat empat pendekatan yang biasa digunakan dalam penafsiran Alkitab yakni pendekatan ajaran Gereja, pendekatan penulis dengan duniannya, teks dan dunianya, serta pembaca dan dunianya.

Pada setiap harinya, setiap akhir sesi dibuka kesempatan konsultasi bersama dosen secara personal sesuai dengan minat peserta. Konsultasi tersebut bertujuan untuk membantu peserta dalam menulis makalah untuk studi Magister di STFT Jakarta. Peserta juga memperoleh kesempatan untuk berkonsultasi secara personal dengan dosen-dosen terkait setelah berakhirnya summer course STFT Jakarta. Setiap peserta mengaku sangat menikmati selama proses perkuliahan di Summer Course. Peserta mengaku mendapatkan penyegaran materi-materi teologi terkini terutama mereka yang sudah lama tidak berkuliah. Summer Course kemudian ditutup dengan ibadah dan foto bersama. (GHT)