STFT Jakarta kembali mengadakan acara Community Day, pada Rabu, 3 November 2021. Narasumber comday kali ini adalah Ibu Chefira Lisanias, S. Psi, dengan membawakan tema besar “Brain Gym untuk Kesehatan Mental”. Per pukul 12.05 WIB, comday ini dihadiri oleh 65 orang, baik dari komunitas STFT Jakarta sendiri maupun umum.

Otak yang baik, aktif, terintegrasi dan dinamis, adalah otak yang terkoneksi satu dengan yang lain, seperti otak kanan dan otak kiri, otak kanan bawah dan kanan atas, dsb. Ruang di antara batas-batas otak diisi oleh cairan yang menghubungkan seluruh otak. Perilaku manusia yang diakibatkan dari terkoneksinya seluruh bagian otak ini adalah mudah memahami sesuatu, terbuka untuk berkomunikasi, memperhatikan, peduli, senang mengalami hal baru, dan bersemangat dalam pekerjaan. Sedangkan otak yang tidak terintegrasi adalah otak yang dalam situasi stres, di mana seluruh bagian otak tidak menyatu atau terpisah. Secara fungsi, otak yang demikian tidak terkoneksi antara satu dengan yang lain. Perilaku manusia yang diakibatkan dari otak yang tidak terintegrasi adalah tidak ekspresif, tidak reseptif, bersaing dengan agresif, cenderung tidak ingin untuk bekerja sama, cenderung resah dan gelisah, dan kaku dalam menjalankan tugas. Menurut Lisanias, kondisi otak seseorang ditampilkan oleh perilaku orang tersebut.

Bagaimana brain gym yang tepat agar otak kita terintegrasi? Ada gerakan tertentu yang dapat membaca fungsi otak dengan 3 dimensi otak. Yang pertama adalah fungsi input atau keseimbangan otak depan dan belakang. Adapun gerakannya sebagai berikut. Tangan ditarik ke belakang, dan ditempel di bagian samping pantat. Lalu tangan ditarik berayun ke belakang seperti penguin. Fungsi input batang otak dapat dilihat dari ringan atau beratnya gerakan tersebut dilakukan. Ini merupakan keseimbangan otak yang paling rendah. Kedua, fungsi processing atau keseimbangan otak atas dan bawah. Geraknnya yaitu posisi kedua tangan lurus ke depan. Telapak tangan dibuat dalam posisi yang saling bertolak belakang. Kemudian tangan diayun ke bawah dan ke posisi tangan semula. Ketiga, fungsi komunikasi. Untuk mengecek keseimbangan fungsi otak ini, arahkan tangan anda ke samping depan (posisi tangan lurus), kemudian tarik ke arah depan (tengah) anda hingga membentuk V, dan lakukan beberapa kali. Menurut Lisanias, gerakan di atas dapat menjadi brain gym untuk menyeimbangkan otak.

Postur tubuh menyatakan perasaan kita. Maka Lisanias mengakatan bahwa postur tubuh yang tidak bagus seharusnya tidak menjadi masalah, tinggal kita memperbaiki perasaan kita saja. Ada 4 gerakan brain gym yang disebut sebagai ‘pace’ yang dapat menyeimbangkan otak, dan memperbaiki perasaan manusia. Pace (akronim) itu terdiri dari energy, clear, aktive, positive. Salah satu yang unik dari Pace ini adalah Energy, yang ternyata dilakukan dengan hanya minum air putih. Air putih merupakan penyuplai elektrolit yang membawa potensi listrik ke seluruh jaringan sel, dan air putih dapat membentuk jaringan syaraf baru yang dapat berfungsi dengan baik. Meminum air putih juga menghidupkan sistem kerja otak.  

“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”

-Chefira Lisanias, S. Psi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *