Pada hari Jumat, 04 April 2024, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) melaksanakan Ibadah Paskah dengan tema “Paskah sebagai Rekonsiliasi”. Ibadah dilaksanakan secara onsite di Aula Lt.1 STFT Jakarta. Ibadah dimulai pada pukul 11.30 WIB. Pemberitaan Firman Tuhan dibawakan oleh Sdr. Imbran Batelemba Bonde, M.A. Dalam ibadah ini juga dilaksanakan Perjamuan Kudus.

Sdr. Imbran Batelemba Bonde, M.A

Pada pemberitaan Firman Tuhan, pengkhotbah mengambil ayat bacaan Alkitab dari Lukas 22: 24-38. Di dalam pemberitaan Firman Tuhan, pengkhotbah mengatakan perjamuan terakhir adalah sebuah contoh bagaimana konflik terjadi bukan hanya karena soal perbedaan, namun juga karena kesamaan. Dalam konteks bacaan, kesamaan yang dimaksud adalah akan siapa yang menjadi terbesar. Jawaban dari Yesus adalah yang besar yang melayani. Pengkhotbah mengatakan, setia pada perkara yang kecil, lalu akan dipercayakan pada perkara yang besar, perlu
dibaca sebagai tindakan yang tidak pernah selesai. Setelah dipercayakan pada perkara yang besar, kita tetap perlu kembali setia pada perkara yang kecil. Rekonsiliasi di meja makan, dan peristiwa kematian hingga kebangkitan Yesus, memberi sebuah penekanan yang menjadi grammar of faith pendengar.

Apa yang dilakukan Yesus adalah memperjuangkan perdamaian bagi seluruh semesta. Kebangkitan-Nya menjadi penanda bahwa hidup kita yang disini bersama dengan seluruh ciptaan juga terhisap dalam Kristus. Paskah adalah rekonsiliasi antar Pemberi, yang diberi, dan seluruh alam semesta. Pada akhir khotbah, pengkhotbah mengajak seluruh pendengar untuk terus menebar kuasa cinta dan damai kepada sesama dan seluruh semesta. “Love people more than you do theology” adalah ungkapan yang diberikan oleh pengkhotbah kepada pendengar di akhir sesi khotbah.

Pendeta memimpin perjamuan kudus

Dalam ibadah ini juga dilaksanakan Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus dipimpin oleh empat orang pendeta. Perjamuan Kudus ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tubuh dan darah Yesus yang telah mati dan telah bangkit pada hari ketiga. Seluruh orang yang mengikuti ibadah juga mengikuti Perjamuan Kudus dengan khusyuk.

Inilah momen yang menjadi pengingat bagi kita agar kita dapat terus menebar cinta dan damai. Kita diajak untuk terus merekonsiliasi setiap perpecahan yang ada. Tentu, Paskah lah yang menjadi momen tersebut bagi para pendengar.
Ibadah ditutup dengan doa berkat yang dipimpin oleh Pdt. Bayu. Ibadah akhir pekan ini berjalan dengan lancar dan baik. -Jrn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *