
Pada Senin, 23 September 2024, STFT Jakarta merayakan hari Green Campus Blue Seminary Day (GCBS Day). Perayaan ini dilaksanakan di lingkungan kampus STFT Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat dan berlangsung pukul 8.30 WIB hingga 15.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika STFT Jakarta, tamu undangan yaitu gereja-gereja, dan komunitas lintas iman, berserta organisasi lingkungan yang mengisi pameran dan lokakarya. Di dalam ibadah pembuka, kegiatan ini dibuka oleh Pdt. Septemmy E. Lakawa, Th.D. (Ketua Tim Kampus Hijau Seminari Biru). dan Pdt. Prof. Binsar J. Pakpahan, Ph.D. (Ketua STFT Jakarta).

Tema perayaan tahun ini adalah “Menyahabati Alam, Menggereja Hijau, dan Menghidupi Komunitas Baru.” Tema ini menunjukan komitmen komunitas STFT Jakarta dalam menghidupi teologi ekologi yang senantiasa dibicarakan menjadi sebuah pemikiran, sikap, dan laku hidup yang menyahabati alam. Tujuan penyelenggaraan Hari GCBS ini adalah untuk mengenal, mempelajari, dan menginspirasi praktik dan perspektif eko-teologis. Salah satu bentuknya adalah laku hidup rendah hati dan teguh dengan berpihak pada alam dan kaum marginal yang paling menderita akibat ketidakpedulian manusia yang menghancurkan alam. Oleh karena itu, hari GCBS memberikan tawaran aksi nyata yang dapat dilakukan dan kembangkan dalam hidup kita sehari-hari secara individu maupun kolektif.

Perayaan Hari GCBS diawali dengan Ibadah Awal Pekan dan diikuti oleh lokakarya dan pameran, makan siang, dan ecotalk. Terdapat organisasi sahabat STFT Jakarta yang turut berpartisipasi mengisi pameran dan lokakarya seperti Eco Bhinneka Muhammadiyah, Temu Pelukis, Dino Yulianto dari Black Soldier Fly, Wahana Visi Indonesia, EcoTouch Indonesia, Eco-Enzyme Nusantara. Salah satu contoh lokakarya yang diadakan adalah pembuatan eco enzyme yang berasal dari limbah dapur organik yaitu kulit buah dan sayuran.

Tidak hanya dari luar, STFT Jakarta turut memamerkan aksi nyata yang telah dilakukan seperti penggunaan solar panel, hydroponic, pembuatan eco enzymne, kerja sama dengan bank sampah, biopori dll,. STFT Jakarta juga mengadakan lokakarya seperti Eco Song yang bertujuan memberi kesadaran bahwa alam-pun dapat menghasilkan musik yang indah di tengah keteraturan dan ketidakteraturannya dan Eco-Craft yang mengajak peserta berkreasi dengan barang-barang bekas.

Setelah makan siang, dilaksanakan Eco-talk dengan narasumber Pdt. Mellanny Risamasu (Pendeta GPIB dan Aktivis Ekologi dan Masyarakat Adat), Hening Purwati Parlan (Direktur EcoBhinneka Muhamamadiyah), Johanna L. Silalahi (Pegiat dan Pemerhati Lingkungan), dan Sola Vide Ekklesia (Anggota Tim Kerja Kampus Hijau Seminari Biru).
Perayaan ini adalah yang pertama diadakan oleh STFT Jakarta. Secara keseluruhan, Sivitas STFT Jakarta cukup antusias dan menikmati perayaan hari GCBS tahun ini. Pdt. Janrio F. Siagian (Mahasiswa Prodi Magister) menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat secara rutin dilaksanakan. “Saya menerima banyak insight baru dalam perayaan ini” Ungkap Siagian.
Tidak hanya sivitas, tamu undangan dan peserta pameran juga melihat perayaan ini sangat menarik. Dino Yulianto dari Black Soldier Fly menyampaikan kegiatan ini memberikan kesempatan bagi-nya untuk mengenalkan budidaya maggot yang dapat digunakan untuk mengurai limbah dapur. “Harapannya mahasiswa/i STFT Jakarta dapat terus mendukung dan menggaungkan mengenai usaha untuk menjaga alam beserta keberlangsungannya.” harap Yulianto.