
Pada Rabu 7 Mei 2025, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta menerima kunjungan dari para ketua sekolah-sekolah tinggi teologi maupun universitas dari berbagai wilayah di Indonesia dan mancanegara. Kunjungan ini terlaksana dalam rangka kolaborasi kuliah umum antara STFT Jakarta dengan United Evangelical Mission (UEM). Tema kuliah umum kali ini adalah “๐๐ซ๐ญ๐ข๐๐ข๐๐ข๐๐ฅ ๐๐ง๐ญ๐๐ฅ๐ฅ๐ข๐ ๐๐ง๐๐: ๐ ๐๐จ๐ฌ๐ญ๐ฆ๐จ๐๐๐ซ๐ง ๐๐๐ฎ๐๐๐ญ๐ข๐จ๐ง๐๐ฅ ๐๐จ๐จ๐ฅ? ๐๐๐ข๐๐ง๐ญ๐ข๐๐ข๐, ๐๐ก๐๐จ๐ฅ๐จ๐ ๐ข๐๐๐ฅ, ๐๐ญ๐ก๐ข๐๐๐ฅ, ๐๐ง๐ ๐๐ฎ๐ฅ๐ญ๐ฎ๐ซ๐๐ฅ ๐๐๐๐ฅ๐๐๐ญ๐ข๐จ๐ง๐ฌ.” Kuliah umum berlangsung di Aula lt. 1 STFT Jakarta dan dihadiri sekitar 80 peserta yang terdiri dari perwakilan UEM, perwakilan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), mahasiswa, dosen, dan warga gereja.

Kuliah umum dibuka oleh Pdt. Mikhael Sihotang, M.A. selaku penanggung jawab dari kegiatan ini. Diikuti dengan sambutan dari Pdt. Fรฉlicitรฉ Ngnintedem; Pdt. Darwin Darmawan (Sekretaris Umum PGI); dan Pdt. Prof. Binsar J. Pakpahan, Ph.D. selaku Ketua STFT Jakarta. Ketua STFT Jakarta di dalam sambutannya mengingatkan seluruh peserta kuliah umum bahwa salah seorang utusan dari UEM (dulu RMG) yaitu Prof. Dr. Theodor Mรผller-Krรผger adalah ketua STFT Jakarta yang pertama kali menjabat. Sebelum kuliah umum dimulai, paduan suara dari asrama putri angkatan 2024 turut memberikan persembahan pujian dipimpin oleh Pdt. Rahel Daulay, D.W.S.(Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STFT Jakarta).
Pembicara kuliah umum ini adalah Prof. Dr. Hanna Roose (Ruhr-Universitรคt Bochum (RUB)-Jerman; Prof. Dr. Leepo Modise dari Universiteit van Suid-Afrika (UNISA)-Afrika Selatan; dan Pdt. Prof. Binsar J. Pakpahan, Ph.D. (STFT Jakarta)-Indonesia. Moderator dalam kuliah umum ini adalah Pdt. Fรฉlicitรฉ Ngnintedem (Head of Global Program UEM). Ketiga pembicara membagikan perspektif yang berbeda mengenai perkembangan Artificial Intelligence (AI) kaitannya dengan teologi, etika, dan budaya.

Para pembicara sepakat bahwa perkembangan AI membawa tantangan tersendiri bagi peradaban umat manusia. Sebagai contoh, Prof. Dr. Hanna Roose menyebutkan bahwa AI penerjemah sangatlah alat yang berguna namun di sisi lain menghadirkan masalah ketidakseimbangan dalam hal bahasa. Pada akhir kuliah umum, Pdt. Fรฉlicitรฉ Ngnintedem memberikan kesimpulan bahwa pembicaraan dan pembahasan tentang AI tidak boleh berhenti sampai di sini. Orang-orang Kristen perlu terus bersuara agar perkembangan AI menghasilkan kebaikan bersama bagi seluruh ciptaan.
Setelah kuliah umum berlangsung, STFT Jakarta menjamu para delegasi dari UEM dengan makan siang bersama dan mengajak mereka untuk sedikit berkeliling kampus STFT Jakarta. Harapan ke depan, kuliah umum ini menjadi sebuah momentum bagi sekolah-sekolah tinggi teologi maupun universitas, tidak hanya di Indonesia melainkan seluruh dunia saling bekerja sama dan berbagi ilmu demi perkembangan dunia yang berorientasi pada perdamaian, keadilan, dan keutuhan ciptaan.