
“STFT Jakarta adalah “rumah” dimana mahasiswa menemukan kehangatan dan persahabatan dari para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.” Diakones Lamria Sinaga
Diakones Lamria Sinaga atau akrab disapa Diakones Lamria merupakan mahasiswa Program Doktoral Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) asal Sinode Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Diak. Lamria juga melayani sebagai dosen di Sekolah Tinggi Diakones HKBP Balige. Ia memulai studi Doktoral di STFT Jakarta pada tahun 2021 dan telah melaksanakan Sidang Disertasi pada Selasa, 20 Mei 2025.
Tema penelitian dari Diak. Lamria adalah Menuju Pedoman Pastoral Teologis bagi Pelayan Gereja Perempuan yang mengalami KDRT: Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologis di Gereja HKBP. Selama melaksanakan penelitian, ia dibimbing oleh tiga orang dosen yaitu Aart van Beek, D.Min, D.Th., sebagai Dosen Pembimbing Studi Utama (DPSU); Pdt. Agustinus Setiawidi. D.Th., sebagai Dosen Pembimbing Studi Pendamping 1; dan Prof. Binsar J. Pakpahan, P.hD., sebagai Dosen Pembimbing Studi Pendamping 2.

Disertasi Diak. Lamria berusaha menjawab pergumulan perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga. Tujuan yang ingin dicapai melalui disertasinya adalah masyarakat dan gereja membuka diri lebih kritis untuk menyikapi kenyataan KDRT terhadap perempuan yang selama ini seolah-olah ditutupi atau dibiarkan. Selain itu, masyarakat dan gereja juga diharapkan untuk dapat mengevaluasi dan membaharui diri agar tradisi, budaya, ajaran dan aturan yang dimiliki berpihak bagi korban KDRT.
Memulai studi sejak Agustus 2021 di mana pandemi covid-19 masih mewabah menjadikan pengalaman tersendiri bagi Diak. Lamria. Ia menjelaskan bahwa proses belajar yang terjadi secara daring memberikan peluang belajar tanpa harus meninggalkan tempat pelayanan sebagai dosen di Sekolah Tinggi Diakones HKBP Balige. “STFT Jakarta memberikan pelayanan yang maksimal menolong mahasiswa untuk tetap aktif dan produktif secara akademik dan spiritualitas. Ketersediaan layanan kampus seperti konseling, Retreat dan peribadahan secara daring menjadi ciri khusus yang menjadikan STFT Jakarta istimewa.” Ungkap Diak. Lamria
Pandemi memberikan kerinduan tersendiri bagi Diak. Lamria karena proses pembelajaran secara daring tersebut membuat minimnya waktu untuk berinteraksi langsung bersama dengan para dosen, teman-teman satu angkatan dan komunitas STFT Jakarta lainnya serta berkurangnya waktu untuk mengenal situasi kampus secara langsung.
Di tengah hambatan jarak akibat pandemi, ia mengaku sangat terbantu oleh para dosen STFT Jakarta di tengah proses belajar dan penelitian. Menurutnya, dosen-dosen di STFT Jakarta tidak hanya sebatas para pengajar yang mumpuni pada bidangnya, mereka juga sebagai pembimbing yang mengarahkan, mendampingi dan menolong para mahasiswa untuk mencapai tujuannya. Baginya, STFT Jakarta adalah “rumah” dimana mahasiswa menemukan kehangatan dan persahabatan dari para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Dari kehangatan dan persahabatan tersebut maka tumbuhlah semangat dan rasa percaya diri bagi kami untuk terus berproses dan berani meraih mimpi melalui karya pendidikan.
Pada akhir wawancara, Diak. Lamria memberikan pesan untuk mereka yang ingin studi lanjut maupun yang sedang berproses. Ia menyampaikan bahwa karya akademis adalah sebuah proses yang salah satunya keberhasilannya ditentukan oleh kampus dimana kita belajar. Berada di STFT Jakarta adalah pilihan yang tepat. Tidak lupa, ia memberikan pesan untuk pembaca liputan ini “Trust the process, and grow through every step of it.” ungkap Diakones Lamria Sinaga.