“Perjalanan studi di STFT Jakarta adalah proses menorehkan jejak orisinalitas dalam lembaran ilmu, menjauh dari bayang-bayang foto kopi, agar setiap pemikiran lahir dari kedalaman jiwa dan keaslian hati.” – Fredy Simanjuntak

Memulai studi doktoralnya di STFT Jakarta sejak Agustus 2021, Bpk. Fredy Simanjuntak atau akrab disapa Fredy tengah berada di penghujung perjalanan studi doktoralnya. Tema disertasinya adalah Spiritualitas Liminal: Eklesiologi Pascadenominasi, ia menawarkan pendekatan segar dalam memahami gereja masa kini dan bertujuan memberikan sumbangsih dalam bidang eklesiologi dan studi gereja kontemporer.

Sebagai Wakil Ketua Bidang Akademik di STT Real Batam, Fredy tidak hanya menjalani peran akademik yang padat, tetapi juga tetap terlibat dalam dinamika pelayanan gereja lokal. Berasal dari GBI My Home Tanjung Pinang, Fredy membawa pergumulan, kepekaan, dan harapan bagi gereja-gereja masa kini yang menghadapi fragmentasi identitas dan sekat-sekat denominasi.

Selama proses studi doktoral di STFT Jakarta, Ia dibimbing oleh Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D., sebagai Dosen Pembimbing Utama (DPSU); Pdt. Prof. Joas Adiprasetya, Th.D., sebagai Dosen Pembimbing Studi Pendamping 1 (DPSP 1); Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D., sebagai Dosen Pembimbing Studi Pendamping 2 (DPSP 2).

Disertasinya memperkenalkan metafora baru: spiritualitas perjalanan Abraham, sebagai gambaran gereja yang tidak statis, melainkan bergerak, terbuka, dan inklusif. Ia menyebut ini sebagai bentuk “eklesiologi pascadenominasi” — sebuah upaya untuk menembus dinding identitas sempit dan mendorong dialog, hospitalitas, dan partisipasi lintas tradisi. “Gereja harus menjadi komunitas embara,” ujarnya, “bukan hanya institusi mapan.”

Perjalanan studi Fredy bukan tanpa rintangan. Pandemi COVID-19 di awal studi membuat proses pembelajaran menjadi serba daring, menantang komunikasi dan pemahaman materi. Ketegangan puncaknya terjadi pada 2023 ketika stres akibat beban studi dan pekerjaan membuatnya dilarikan ke ICU. Berangkat dari titik terendah tersebut, ia bangkit dan menyebut proses ini sebagai “ziarah studi”—perjalanan mendaki yang membentuk ketangguhan dan memperdalam refleksi teologisnya.

Fredy sangat mengapresiasi para dosen STFT Jakarta yang menurutnya tidak hanya kompeten secara akademik tetapi juga terbuka dan membangun relasi yang sehat dengan mahasiswa. Kurikulum yang terstruktur, fasilitas perpustakaan digital yang kaya, serta layanan administratif yang efisien turut memperlancar proses penelitiannya.

Kepada rekan-rekan yang sedang atau akan menempuh studi doktoral, Simanjuntak menyampaikan pesan penuh empati:

Studi doktoral memang penuh tantangan, baik secara akademik maupun pribadi, namun dengan ketekunan, disiplin, dan manajemen waktu yang baik, semua tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik. Jangan ragu untuk memanfaatkan semua sumber daya yang ada, seperti bimbingan dosen, fasilitas kampus, dan jaringan sesama mahasiswa. Selain itu, penting juga untuk menjaga keseimbangan antara studi, kesehatan fisik, dan kehidupan sosial agar proses belajar tidak menjadi beban yang melelahkan

“Jangan hanya mengejar gelar. Gunakan proses ini untuk bertumbuh secara intelektual dan spiritual. Jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk memperkaya gereja dan masyarakat.” Fredy Simanjuntak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *