Pada hari Jumat, 04 November 2022, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) telah melaksanakan Ibadah Akhir Pekan dengan model Ibadah Pengenangan serta mengambil tema “Aku Percaya…… Persekutuan Para Kudus”. Ibadah dilaksanakan secara hybrid (Aula Lt.1 STFT Jakarta dan Zoom Meeting) dan ibadah dimulai pada pukul 11.30 WIB. Ibadah ini dikoordinir oleh Tim Peribadahan Kampus (TPK) dan pemberitaan Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Tumpal Samuel Silitonga, M.Th. Ibadah ini juga dilaksanakan untuk mengenang para kekasih yang telah wafat dan meninggalkan kita semua mulai dari tanggal 8 November 2021 – 27 Oktober 2022. Jumlah orang yang dikenang pada ibadah kali ini sebanyak 34 orang yang terdiri dari alumni/a sivitas STFT Jakarta, orang tua sivitas STFT Jakarta, dan sahabat STFT Jakarta.

Pada pemberitaan Firman Tuhan, pengkhotbah mengambil ayat bacaan Alkitab dari Surat Efesus 1: 11-23. Di dalam pemberitaan Firman Tuhan, pengkhotbah mengatakan mengenang orang-orang dekat yang sudah tiada sangat penting bagi komunitas kita. Persekutuan tidak hanya ada ketika manusia masih hidup, namun persekutuan juga ada ketika kita sudah tidak lagi bersama-sama dengan mereka. Persekutuan kudus meliputi orang-orang yang masih hidup di dunia ini dan juga orang-orang yang sudah dimuliakan di dalam nama Allah Bapa. Ketika kita mengenang mereka, bukan berarti kita mendoakan mereka. Melalui ibadah ini, kita tidak harus bersedih, namun iman kita harus dikuatkan. Persekutuan orang kudus bukan berarti melalui perlakuan kita yang kudus, namun karena Allah sudah menguduskan kita. Kita juga harus terus berjuang untuk memenangkan iman kita. Di akhir pemberitaan Firman Tuhan, pengkhotbah mengatakan bahwa kematian tidak akan memisahkan/menjauhkan kita dari Allah.

Pada saat ritus pengenangan, keluarga yang ditinggalkan oleh orang yang dikasihi, diminta untuk menyalakan lilin dan menyiapkan barang-barang yang mengingatkan mereka terhadap orang yang dikenang. Cahaya lilin yang terpancar dapat mengingatkan kasih dan rangkulan Allah serta orang yang sudah tiada. Salah satu keluarga yang ditinggalkan yaitu Ibu Novy Sine membawa Alkitab yang selama ini dipakai oleh ayah terkasih. Alkitab ini memiliki banyak kenangan bagi Ibu Novy Sine. Kemudian, salah satu keluarga yaitu Bapak Aldi Abdillah mengatakan bahwa ia percaya bahwa ayahanda nya yang sudah tiada telah bergabung dengan persekutuan orang-orang kudus. Selain itu, foto-foto orang yang dikenang juga ditampilkan di slide yang ada. Hal ini dilakukan untuk mengenang kebaikan dan karya orang yang sudah tiada. Kita diminta untuk meneruskan kebaikan dan karya mereka di dunia ini. Beberapa karya dari orang-orang yang dikenang juga ditampilkan pada ibadah siang ini (puisi yang berjudul “pulang” karya Pdt. Dekker J. Mauboi dan Mars STFT Jakarta “Jadikan Kami Tangan-Mu” karya Romo Antonius Soetanto).

Ibadah ditutup dengan doa berkat yang dipimpin oleh pengkhotbah. Ibadah akhir pekan ini berjalan dengan lancar dan baik. -Jrn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *