Minggu, 4 Februari 2024, pukul 16.00 WIB. Sivitas STFT Jakarta menyerukan pernyataan sikap untuk pemilihan umum 2024 yang berintegritas dan beretika. Pernyataan sikap ini dilaksanakan di aula utama kampus STFT Jakarta dan disiarkan melalui Zoom dan kanal Youtube STFT Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh sivitas STFT Jakarta, alumni, tamu undangan, dan jurnalis dari media-media secara onsite maupun online. Pernyataan sikap ini adalah bentuk tanggung jawab dan komitmen STFT Jakarta untuk senantiasa memberitakan suara kenabian dan panggilan untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran, terkhusus melihat situasi bangsa menjelang pemilihan umum (pemilu) tahun ini.

Kegiatan ini diawali dengan ucapan selamat datang dari Pdt. Ester Pudjo Widiasih, Ph.D. (Kepala Formator Spiritual Akademis STFT Jakarta), diikuti dengan menyanyikan Indonesia Raya dan doa pembuka yang dipimpin oleh Pdt. Asigor P. Sitanggang, Th.D (Dosen Perjanjian Baru STFT Jakarta). Di dalam pernyataan sikap ini, perwakilan sivitas STFT Jakarta menyampaikan ungkapan keprihatinan terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini menjelang pemilu 2024.

Pdt. Yonky Karman menyampaikan keprihatinan

Perwakilan senat dosen diwakili oleh: Pdt. Prof. Jan Sihar Aritonang (guru besar bidang sejarah gereja Indonesia), Pdt. Septemmy Lakawa, Th.D. (ketua STFT Jakarta periode 2019-2023), Pdt. Yonky Karman, Ph.D., Pdt. Prof. Joas Adiprasetya, Th.D. (ketua STFT Jakarta periode 2011-2015). Perwakilan alumni disampaikan oleh Pdt. Dr. Henriette Tabita Lebang, MA. (Ketua Lembaga Alkitab Indonesia), dan sebagai perwakilan mahasiswa diwakili oleh Arthur Ebikawa (Dewan Perwakilan Mahasiswa STFT Jakarta).

Masing-masing perwakilan menyampaikan pesan yang beragam. Sebagai contoh, Pdt. Prof. Jan Sihar Aritonang menyampaikan bagaimana STFT Jakarta di dalam sejarah senantiasa terlibat aktif dalam perjuangan bangsa Indonesia sejak zaman penjajahan. Kemudian dalam ungkapan keprihatinan dari Pdt. Yonky Karman Ph.D menyebutkan Indonesia Emas di tahun 2024 hanya akan menjadi angan-angan belaka jika masalah korupsi di tengah bangsa ini tidak segera diatasi.

Sivitas menunjukan keprihatinan terhadap tindakan-tindakan menjelang pemilihan umum yang melawan hati nurani dan tidak sesuai dengan semangat yang menjiwai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu, masing-masing perwakilan juga menyerukan agar pemilihan umum dapat berjalan dengan jujur dan adil, tanpa keberpihakan, menegakan hukum, dan menjunjung etika dan integritas.

Sebelum mengakhiri kegiatan ini, Pdt. Prof. Binsar J. Pakpahan, Ph.D. (Ketua STFT Jakarta) membacakan seruan dan dilanjutkan dengan menyanyikan mars STFT Jakarta dan doa penutup.

Berikut Seruan dari Proklamasi 27: Pernyataan Sikap Sivitas STFT Jakarta Untuk Pemilihan Umum 2024 Yang Berintegritas dan Beretika.

Pemilihan Umum 2024 adalah pesta demokrasi yang seharusnya berjalan sesuai dengan citacita bangsa, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Demokrasi menjadi sistem yang kita pilih bersama untuk mencapai tujuan tersebut,
dengan harga mahal Reformasi 1998. Bangsa Indonesia merindukan pemimpin yang menghapus korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang menaruh kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan.

Sayangnya, kami melihat beberapa tindakan yang melawan hati nurani dan tidak sesuai dengan semangat yang menjiwai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Pertama, pencalonan wakil presiden yang diputuskan dalam Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023, yang kemudian terbukti melanggar kode etik, namun
keputusannya tidak bisa dibatalkan. Kedua, pembagian bantuan sosial (bansos) berupa beras, dll. dan bantuan langsung tunai (BLT) diberitakan di media disebutkan oleh beberapa menteri sebagai bantuan Presiden Joko Widodo yang diduga bertujuan untuk mendukung pasangan calon (paslon) tertentu,1 sementara semua itu adalah uang rakyat. Ketiga, ditengarai ada pengarahan aparatur negara untuk mendukung paslon tertentu dan melakukan tindak kekerasan, yang terlihat dari beberapa berita di media. Atas krisis etika dan integritas kepemimpinan tersebut, kami ingin menyatakan suara hati nurani kami:

Pertama. Kami meminta Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk menjamin pemilu yang jujur dan adil (imparsial), tidak memihak (netral), menegakkan hukum sepenuhnya, menjunjung etika dan integritas serta tidak memanfaatkan lembaga kepresidenan untuk mendukung paslon tertentu dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Kedua. Kami meminta penghentian penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan pencalonan di Pemilu, termasuk politisasi bantuan sosial yang pada dasarnya diambil dari rakyat untuk membantu rakyat yang paling membutuhkan.
Ketiga. Kami mengingatkan semua penyelenggara negara untuk tidak berpihak kepada paslon mana pun selain kepada bangsa dan negara. Pemilu 2024 perlu menjaga keluhuran bangsa dan negara yang beradab, serta mendapat legitimasi dari rakyat. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda juga bertanggung jawab kepada Tuhan.
Keempat. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan dan menjadi saksi untuk memastikan pemilihan umum yang langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta mendorong untuk memilih calon dan/atau partai yang cakap, cinta akan Tuhan, dapat dipercaya, dan benci kepada suap; yang menjunjung tinggi kebenaran, etika, integritas, dan berpihak kepada rakyat kecil.

Pemilihan Umum 2024 di Rabu, 14 Februari 2024, bertepatan dengan hari pertama masa Prapaskah dalam tradisi Kekristenan, yang dikenal sebagai Rabu Abu. Abu yang diusapkan di dahi, mengingatkan manusia akan kefanaan hidup karena dia berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu, memanggil semua untuk bertobat dan kembali kepada kebenaran yang diajarkan-Nya. Seruan ini juga adalah panggilan pertobatan untuk kembali ke jalan kebenaran, menuju bangsa yang bermartabat.
Demikianlah pernyataan ini kami buat sebagai suara nurani kami sebagai Sivitas Akademika Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta.

Kiranya Tuhan menolong rakyat Indonesia.
Jakarta, 4 Februari 2024


Ketua STFT Jakarta,
Pdt. Prof. Binsar Jonathan Pakpahan, Ph.D.
Narahubung:
Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D. (081287839638) – Wakil Ketua 4 Bidang Relasi Publik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *