
Pada Senin, 19 Februari 2024, pukul 14.00 WIB. Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) telah melaksanakan Kuliah Umum Bulanan “Kala dan Kalam”. Kuliah Umum ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan juga dapat diikuti lewat kanal YouTube STFT Jakarta. Pembicara pada kuliah umum kali ini adalah Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D dan Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D. Kedua dosen tetap pada STFT Jakarta tersebut membawakan topik masing-masing dalam dua sesi dengan judul berturut-turut: “Biarkan Saya Menangis: Pedagogi Ratapan Berdasarkan Narasi Ayub” dan “Pertemuan Dua Narasi – Memutus Lingkaran Kekerasan Israel – Palestina?”. Peserta yang hadir dalam kuliah umum kali ini kurang lebih berjumlah 50 orang.

Di sesi pertama, Pdt. Justitia mengusulkan pembacaan ulang narasi Ayub melalui perspektif trauma dan pendidikan Kristiani sehingga memberikan basis yang memadai dan relevan untuk mengkonstruksi sebuah model pedagogi ratapan yang berbelarasa bagi mereka yang mengalami dukacita. Usulan ini diambil berdasarkan pengalaman beliau di dalam dinamika berjemaat. Pdt. Justitia melihat minimnya ruang untuk meratapi anggota keluarga yang telah tiada. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa menangis, meratap, dan berkeluh adalah sesuatu yang tabu.
Di sesi kedua, Pdt. Agus berbicara mengenai narasi lingkaran kekerasan Israel-Palestina yang seringkali muncul dalam kehidupan bangsa Israel-Palestina. Ia menyebutkan bahwa tahun 1948 yang merupakan kemenangan orang Yahudi atas bangsa Arab sehingga berdirinya negara Israel, adalah penderitaan bagi bangsa Palestina. Sejak saat itu bangsa Palestina berjuang untuk mendapatkan keadilan. Perbedaan narasi tersebut membentuk ketidakstabilan sosial, ekonomi, dan politik. Pdt. Agus mengajak kita untuk melihat kedua narasi tersebut lebih dalam untuk mengusahakan perdamaian.