
Social Immersion merupakan kegiatan kolaborasi antara Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 STFT Jakarta dan mahasiswa semester 4 UKDW. Social Immersion sendiri bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa kepada kehidupan masyarakat yang majemuk dan isu-isu yang terjadi dalam masyarakat, misal: disabilitas, HAM, tanah adat, kebudayaan, dsb,. Kegiatan ini berlangsung selama dua bulan di akhir tahun akademik.

Tanggapan mahasiswa yang telah mengikuti Social Immersion sangat beragam. Sebagai contoh, Josiah Manumpil yang mendapat tempat praktik di lembaga Tanoker Ledokombo. Lembaga ini memiliki tugas untuk mempertahankan budaya lokal bagi anak-anak dan orang tua. Josiah mengatakan bahwa pengalaman berkesannya adalah bermain bersama anak-anak dan mempelajari budaya baru. Ia berharap STFT Jakarta dapat menjalin hubungan baik dengan lembaga-lembaga lainnya.
Kesan-kesan lain yaitu dari mahasiswa yang berpraktik di Pusat Pelayanan Orang Tua Sejahtera (PPOS) yaitu Christian Panggabean. Ia mengatakan bahwa hal menarik yang didapatkan adalah ketika ia mengalami sebuah perjumpaan relasi dengan orang tua yang sudah lanjut usia. Melalui perjumpaan tersebut, ia tidak berelasi dengan para lansia, namun juga mendapatkan banyak pelajaran dari mereka. Terakhir, kesan dari Graciano Samuel Feurbach Manurung yang mendapat tempat praktik di SPEK-HAM, Solo Jawa tengah. Ia mengatakan bahwa pengalaman berkesan baginya adalah saat memiliki teman-teman baru.
“Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat setelah melakukan praktik dan dapat diterapkan untuk kalangan pembelajaran mahasiswa” (ENP)