
SAPAAN KETUA STFT JAKARTA – PROF. BINSAR JONATHAN PAKPAHAN, PH.D.

Tidak terasa, kita memasuki tahun baru gerejawi kembali dalam Adven pertama di 1 Desember 2024. Adven adalah masa penantian. Dalam Filipi 4:4-7, kita menemukan pesan untuk Adven, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah.” Bagaimana mungkin kita bisa bersukacita dalam menantikan pertolongan Tuhan? Mengucap syukur untuk peristiwa sukacita mungkin mudah, tetapi bagaimana dengan mereka yang menghadapi berbagai kesulitan? Bagaimana mungkin saya mengucap syukur ketika semua hal sepertinya berbalik melawan saya? Apa artinya “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Paulus menuliskan dalam suratnya, “Rejoice in the Lord always!”, “Laat de Heer uw vreugde blijven.” Terjemahan bersukacita saja kurang tepat menggambarkan ucapan ini karena bahasa Yunani menunjukkan arti “To rejoice exceedingly” atau bersukacita dengan sepenuhnya. Paulus menulis suratnya dengan keyakinan dan kegembiraan, meski dia sendiri ada dalam kesulitan. Dia memiliki keyakinan di dalam penantiannya akan kesetiaan Alah, bahwa tidak ada yang bisa memisahkan sukacitanya atas karunia Allah, tidak juga penjara dan hukuman mati. Allah adalah sumber sukacita abadi. Dan kabar baiknya juga, karunia Allah ini adalah untuk semua orang. Sukacita dalam penantian pertolongan Tuhan menjadi refleksi yang tepat untuk menulis sambutan Ketua STFT Jakarta di Berita dari Proklamasi Edisi Agustus-November 2024.
Terima kasih atas dukungan gereja-gereja dan para sahabat untuk Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta.
Berita Proklamasi dapat diunduh melalui link berikut: