Liputan 27, Jakarta – Pada jeda antara bagian pertama dan bagian kedua dalam Pangasinan Provincial Chorale (PPC) Concert di STT Jakarta, Joy Nilo, komposer yang memimpin PPC menyampaikan bahwa paduan suara harus dikembalikan ke dalam gereja. Menurutnya, gereja-gereja khususnya di Asia banyak yang tidak lagi memiliki paduan suara karena tergusur oleh band-band praise and worship. “Paduan suara berasal dari gereja, mengapa kini tidak lagi ada di dalam gereja? Itulah misi saya, yaitu mengembalikan paduan suara kembali ke gereja. Saya lakukan ini dengan cara menghasilkan paduan suara yang baik agar menginspirasi gereja-gereja untuk membentuk paduan suaranya sendiri,” ujar Joy Nilo.

Ini bukan kedatangan Joy Nilo yang pertama di STT Jakarta. Namun, pada kedatangannya kali ini ia membawa tim paduan suara Pangasinan Provincial Chorale. Mereka bersama membawakan sekitar 16 buah nyanyian dan 1 nyanyian tambahan di akhir konser ketika penonton bersorak dan meminta mereka melanjutkan konsernya. Penampilan mereka dalam konser yang berlangsung selama dua jam itu berhasil memukau penonton.

Tembang-tembang gerejawi maupun populer, dari mancanegara termasuk Filipina dan Indonesia berhasil dibawakan dengan begitu apik. Lagu “Bengawan Solo” dan “Ondel-Ondel” yang diusung menjadi penutup konser membuat penonton berdecak kagum. Juga ketika mereka membawakan “Silence My Soul” karya Francisco F. Feliciano, beberapa penonton terlihat memejamkan mata untuk merasakan atmosfir keteduhan yang dihasilkan dari suara sahut-menyahut paduan suara tersebut. Tidak ketinggalan, mereka membawakan “Stand By Me” yang juga pernah dinyanyikan dalam serial TV Glee.

Tidak akan pernah ada yang menyangka, bahwa beberapa waktu yang lalu, orang-orang yang tergabung dalam Pangasinan Provincial Chorale ini tidak dapat menyanyikan dengan baik lagu-lagu tersebut. Mereka hanyalah karyawan kantoran biasa, ada yang bekerja di kantor pemerintahan, dan tidak memiliki latar belakang musik atau keahlian bermusik apapun. Namun, dengan latihan dua kali seminggu dalam disiplin yang baik, dalam 8 bulan mereka berhasil memiliki kecakapan bernyanyi dalam paduan suara. Oleh sebab itu, Joy Nilo sangat yakin bahwa setiap gereja juga mampu memiliki paduan suara yang baik. “Kalau mau berlatih dua kali seminggu di gereja, pasti bisa. Setelah itu, jangan berpuas diri. Ingat gereja-gereja yang tidak memiliki tim paduan suara. Kunjungi mereka dan jadilah inspirasi,” tutur Joy Nilo memberi semangat. (XND)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *