Hari Rabu, 3 Februari 2021, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta mengadakan Community Day dengan tajuk “Sarasehan bersama Ketua STFT Jakarta.” Acara tersebut diselenggarakan pada pukul 11:30 WIB, dengan media virtual Zoom.

Community Day adalah kegiatan yang diselenggarakan setiap Rabu minggu pertama dalam setiap bulan oleh STFT Jakarta, melalui tim Formasi Spiritual-Ekumenis. Kegiatan ini bertujuan menjadi wadah pertemuan bagi seluruh sivitas STFT Jakarta tanpa terkecuali, untuk bercengkerama satu dengan yang lainnya. Community Day pada dasarnya dapat diselenggarakan dengan beragam acara seperti talks show, seminar, bermain permainan bersama, dan lain sebagainya.

Kali ini, Community Day diadakan dengan bentuk sarasehan. Sarasehan tersebut dipimpin oleh Ketua STFT Jakarta, Pdt. Septemmy E. Lakawa, Th.D. Pdt. Septemmy menyampaikan bahwa untuk selanjutnya, sebagaimana tahun lalu juga sudah dilakukan, community day pertama dalam tahun yang baru akan digunakan sebagai wadah sarasehan bersama dengan para sivitas STFT Jakarta.

Dalam sarasehan kali ini, Pdt. Septemmy sebagai ketua STFT Jakarta menyampaikan berbagai program yang akan dilaksanakan tim pemimpin dalam satu tahun ke depan, yaitu selama tahun 2021. Sarasehan ini juga bukan hanya akan dilakukan satu arah, tetapi dua arah, dengan kembali mendengarkan aspirasi dari sivitas STFT Jakarta sendiri.

Pada bagian awal pertemuan, Pdt. Septemmy menyampaikan program kerja 2021 yang juga telah menjadi kesepakatan dalam rapat tim pemimpin. Program kerja ini dibangun berdasarkan evaluasi dan refleksi dari apa yang telah dialami setidaknya pada tahun 2020, juga dari apa yang telah didengar dari sivitas STFT Jakarta melalui program Listening You yang diadakan dalam kelompok-kelompok kecil. Tiga konsep program yang akan dilakukan dalam 2021 tersebut adalah; Komunitas Berdaya Lenting (Resilent Communiy), Komunitas Berkesadaran (Aware Community), dan Lima Fokus Programatik yakni: Akademik, Formasi Spiritual-Ekumenis, Penelitian+PkM, Mahasiswa-mahasiswi, Suara dan Karya Publik STFT Jakarta.

Setelah Ketua STFT Jakarta menyampaikan seluruh materinya, community day dilanjutkan dengan diskusi bersama seluruh sivitas STFT Jakarta. Community day kemudian diakhiri dengan refleksi oleh ketua STFT Jakarta, yang terinspirasi dari sebuah film, The Bright of Habaek. Dari salah satu dialog tentang pohon, “pohon-pohon membentuk hutan, namun mereka tidak mecoba mengontrol semuanya dan bahkan menerima rerumputan, serangga, hingga angin, semua diterima. Mereka (pohon-pohon) menerima semuanya, hidup dengan makhluk lain, untuk membuktikan keberadaan mereka.” Dari dialog tersebut Pdt. Septemmy berefleksi, “Jika tim pemimpin adalah pohon, maka tim pemimpin bukan mengontrol, tetapi mengajak seluruh sivitas untuk bersama-sama menerima satu sama lain dan hidup satu sama lain, agar menghasilkan kehidupan teduh, tenang, sehat, dan aman bagi satu dengan yang lain.”(DF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *