“Bernatalan Hibrida”
Pada tanggal 4 Desember 2021 STFT Jakarta mengadakan acara Binaloka Natal 2021 yang mengusung tema besar “Bernatalan Hibrida.” Acara ini diselenggarakan secara virtual melalui media zoom. Fokus dari acara ini adalah membahas bagaimana makna dan konsep ibadah natal hibrida serta benturannya dengan budaya bernatal secara luring (on-site) dan segala keterbatasan bernatal secara daring (online).
Sesi pertama acara ini dibawakan oleh Rahel Daulay, Th.M yang merupakan dosen tetap STFT Jakarta dalam bidang Musik Gereja, Ibadah-ibadah Khusus, Memimpin Ibadah, dan Bernyanyi Mazmur. Ia membawakan materinya yang berjudul “Membidik Segi Ibadah di Ruang Digital.” Sesi kedua dibawakan oleh sdri. Sri Prasetyawati Djatiningsih, S.Si.(Teol.) yang merupakan alumna STT Jakarta tahun 1997 jurusan Liturgi dan Musik Gereja. Ia membawakan materinya yang berjudul “Meracik Konten Ibadah Hibrida.” Acara ini dimoderatori oleh sdr. Dikky Agung Triatmodjo, S.Si.(Teol.) yang merupakan mahasiswa program magister di STFT Jakarta .
Dalam presentasinya, Rahel Daulay mengatakan bahwa kebersamaan adalah hal yang penting dalam Natal. Pada konteks pandemi ini kita dituntut untuk merancang ibadah natal hibrida yang tetap mengakomodir kebersamaan itu.

“Ibadah hibrida adalah ibadah yang lebih berkualitas dan ibadah yang dwi-fungsi, yang tidak hanya berfokus pada salah satu ruang ibadah, tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan umat yang beribadah di ruang digital (secara daring), supaya mereka saling terhubung dengan umat yang lain,” ucapnya.
Sri Prasetyawati Djatiningsih dalam presentasinya mengatakan bahwa beberapa fokus terbesar ketika meracik ibadah natal hibrida adalah pergerakan yang dilakukan umat, bait-bait lagu yang dinyanyikan dalam ibadah, dan paduan suara virtual. Selain itu ia juga melihat bahwa ibadah natal hibrida membutuhkan waktu, koordinasi yang baik dan keterlibatan banyak orang.

[LJS]