Kuliah Umum Bulanan “Kala dan Kalam” Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) tahun 2022 dibuka dengan dua pemaparan tentang resiliensi. Kegiatan ini berlangsung secara daring via Zoom dan Youtube, pada hari Selasa, 1 Maret 2022, pukul 15.00-18.00 WIB. Sebanyak 105 orang mengikuti proses belajar bersama ini.
Sesi pertama, Pandemi COVID-19, Gereja dan Pendidikan Resiliensi, dibawakan oleh Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D. Penjelasan Hattu berangkat dari kegelisahan tentang dampak signifikan pada kondisi fisik dan mental anak-anak akibat terbatasnya ruang gerak mereka selama pandemi COVID-19. Maka, banyak pihak, termasuk gereja, bertanggung jawab menolong anak-anak menguatkan dan melatih resiliensi. Dengan memanfaatkan pemikiran Linda Graham, Wolin dan Wolin, Ann S. Masten, dan Lynne Namka, Hattu menganalisis faktor-faktor pembentuk dan pendukung resiliensi anak dan mengusulkan proposal sederhana bagi gereja: “Pendidikan Resiliensi bagi Anak”.
Pada sesi kedua,Agustina Raplina Samosir, M.Th., mahasiswi aktif program doktoral STFT Jakarta, berbicara tentang Menari di Negeri Asing: Belajar tentang Resiliensi Yusuf. Samosir menggunakan definisi resiliensi dari Linda Graham dan Michael Neenan sebagai lensa untuk membaca kisah Yusuf di Tanah Mesir. Perjalanan Yusuf ke negeri asing; dimulai dari rumah Yakub ke Sikhem, lalu ke Dotan, hingga migrasi Yusuf ke Mesir: berpindah dari rumah Potifar, ke penjara, lalu istana Firaun, dan terakhir ketika ia di dalam rumahnya, diuraikan. Melalui pemaparannya, Samosir mengajak pendengarnya untuk belajar tentang resiliensi Yusuf.
Siaran ulang Kuliah Umum Bulanan “Kala dan Kalam” dapat disimak melalui kanal Youtube Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta. [SM]