Pada tanggal 7 dan 8 Maret 2025 (Jumat dan Sabtu), mahasiswa angkatan 2021 Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT) Jakarta mengikuti retreat yang dikoordinasi oleh Formatur Spiritual Ekumenis (FSE) STFT Jakarta. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Retreat Puspanita dan menjadi retreat terakhir bagi mahasiswa program studi sarjana angkatan 2021, menandai fase akhir perjalanan studi merek. Dengan mengusung tema, “Walking in The Dark”, retreat ini bertujuan untuk mengajak peserta merenungkan makna perjalanan hidup, terutama dalam menghadapi ketidakpastian masa depan. Meskipun berada dalam “kegelapan”, setiap pribadi diharapkan mampu menemukan cahaya iman dan harapan untuk melanjutkan langkah masing-masing.

Acara dimulai dengan berkumpul di kampus STFT Jakarta pada pukul 11.30 WIB. Sebanyak 33 peserta hadir dalam kegiatan ini. Setelah berdoa untuk pemberangkatan pada pukul 13.00 WIB, rombongan berangkat menuju Rumah Retreat Puspanita dan tiba pada pukul 15.00 WIB. Setibanya di lokasi, peserta menata barang bawaan dan beristirahat sejenak sesuai dengan pembagian kamar sebelum melanjutkan dengan “ibadah senja.”

“ibadah senja” menjadi pembuka rangkaian retreat. Setelahnya, sesi “Sejenak Aku Menoleh” dipandu oleh Pdt. Indah Sri Ulina. Dalam sesi ini, mahasiswa diajak untuk merefleksikan perjalanan studi mereka selama kurang lebih empat tahun di kampus “gumul juang.” Pdt. Indah mengajak peserta berdiskusi dalam kelompok kecil untuk menggambarkan situasi hidup mereka melalui metafora gurun, taman, kota, dan rumah. Sesi ini semakin bermakna dengan pemutaran cuplikan video yang menampilkan momen-momen kebersamaan dan perjuangan mahasiswa angkatan 2021 selama menempuh studi di STFT Jakarta.

Setelah sesi refleksi, kegiatan dilanjutkan dengan makan malam pada pukul 18.30-19.30 WIB, diikuti dengan ice breaking untuk mencairkan suasana. Puncak kegiatan hari pertama adalah sesi “Perjalanan Dalam Gelap”, yang menjadi inti dari tema retreat. Pada sesi ini, setiap peserta diberi kesempatan untuk berjalan sendiri ditengah kegelapan malam, hanya dengan ditemani sebatang lilin sebagai penerangan. Di sepanjang jalan, terdapat beberapa pos yang menyediakan pertanyaan-pertanyaan reflektif. Peserta diminta untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan menuliskan jawabannya di kerta yang telah disediakan. Sesi ini tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga mengajak setiap orang untuk menghadapi ketakutan dan ketidakpastian dengan iman dan keberanian.

Hari pertama retreat ditutup dengan waktu istirahat untuk memulihkan tenaga. Kegiatan dilanjutkan keesokan harinya dengan diawali sarapan pagi, doa bersama, dan sharing hasil refleksi dari sesi “Perjalanan Dalam Gelap.” Peserta saling berbagi pengalaman dan pembelajaran yang mereka dapatkan dari perjalanan simbolik di malam sebelumnya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan outbound untuk mempererat kebersamaan, diikuti makan siang dan persiapan kepulangan ke Jakarta. 

Retreat angkatan 2021 STFT Jakarta ini tidak hanya menjadi momen untuk merenungkan perjalanan akademis, tetapi juga perjalanan iman. Tema Walking in The Dark mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan, seringkali kita harus melangkah tanpa tahu apa yang ada di depan. Namun, seperti lilin yang menerangi langkah peserta retreat, iman menjadi cahaya yang menuntun kita melewati kegelapan. Perjalanan studi teologi selama empat tahun ini telah mengajarkan bahwa Tuhan tidak selalu menunjukkan jalan yang terang benderang, tetapi Ia selalu menyertai langkah-langkah kita, bahkan dalam ketidak pastian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *