
Liputan27, Jakarta – “Annyeonghaseyo!” Begitu sapa Rev. Chang Bin ketika berada di panggung Aula lantai 1 STT Jakarta, Sabtu (22/11). Kata tersebut berasal dari bahasa Korea yang artinya “Apa kabar?” Ya, beliau bersama rekan-rekannya dari Durebang datang jauh-jauh dari Korea Selatan untuk membawakan sebuah Worship Concert “Hour of Praises”. Durebang tampil dengan lima orang pemain musik dan lima orang vokalis. Pdt. Karmila juga turut hadir mendampingi Durebang. Konser ini disajikan begitu apik, dengan tata lampu, media, dan musik yang berpadu cantik di sepanjang acara.
Beberapa lagu dibawakan oleh Durebang, yaitu “How Great Thou Art”, “Don’t Pass Me By”, “Don’t Cry, Sis”, “You Light Up My Life”, “About Karmila”, “Let Just Go”, “Jesus, Now I See”, dan “Down To The Valley with My Savior I Would Go”. Lagu-lagu ini dijalin bersama narasi-narasi yang disampaikan oleh Rev. Chang Bin. Beberapa tokoh diangkat dan diceritakan di dalam narasi. Ada kisah tentang Etty dan anaknya, Laura yang ditolak dari gereja karena dianggap berdosa. Lalu, kisah Yuyun yang menginspirasi para pekerja seks untuk menjalani hidup yang lebih baik. Serta kisah Pdt. Karmila yang pada awalnya harus berjuang melawan diskriminasi ras dan gender, namun ia pantang menyerah
Jalinan ini menghasilkan sebuah pesan yang jelas, yaitu bagaimana kita bisa mulai mengambil tindakan dan melanjutkan kasih Tuhan terhadap para perempuan khususnya yang menjadi korban ketidakadilan, yang termarjinalkan dan yang dieksploitasi secara seksual. Itulah yang menjadi fokus utama Durebang. Sesuai namanya yang berarti Sister’s Place, Durebang hendak menjadi sebuah tempat yang di dalamnya para perempuan yang disingkirkan ini dapat dirangkul kembali sebagai bagian dari tubuh Kristus.

Hingga acara mendekati akhir, seisi Aula STT Jakarta terbuai dalam suasana haru yang sekaligus menginspirasi. Pdt. Joas Adiprasetia menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus menyampaikan pesan dalam sambutan singkatnya, bahwa tugas ini belum selesai, apa yang Durebang lakukan hendaknya menginspirasi kita, agar kita bersama-sama berjuang, melawan ketidakadilan, melawan perdagangan manusia, melawan homofobia, melawan rasisme, dan lain-lain. Di akhir acara, seluruh personil Durebang bersama Rev. Chang Bin dan Pdt. Karmila membawakan lagu berbahasa Indonesia “Ayo Mama” dan berfoto bersama. (XND)