Pendeta Prof. Dr. Micheline Kamba Kasongo adalah seorang pendeta di Gereja Kristus di Kongo dan Komunitas Presbiterian Kinshasa. Ia tinggal di Negara Republik Demokratik Kongo. Ia melayani sebagai dosen di negara asalnya. Sejak tahun 2006, ia juga seorang anggota Komite Sentral WCC. Ia adalah spesialis pada bidang masalah perempuan dan disabilitas.
Pada kuliah umum yang diadakan di STFT Jakarta pada 22 Februari 2019, ia mengangkat tema “Teologi Disabilitas”. Teologi disabilitas adalah teologi yang melakukan pendekatan pada orang-orang disabilitas untuk mencari tahu bagaimana cara orang-orang disabilitas (lumpuh, buta, dan lain-lain) dapat melihat bahwa Allah yang juga bekerja dalam diri mereka.
Dr. Micheline sendiri adalah seorang disabilitas yang tidak dapat berjalan sejak umur dua tahun. Pada umur 14 tahun, ia sempat berpikir untuk bunuh diri dikarenakan kondisi yang ia miliki. Namun pada suatu saat ia membaca Yesaya 49:10 dan menyadari bahwa Allah mencintai dirinya apa adanya.
Orang-orang dengan disabilitas menurut Micheline harus dapat melihat dan mengenal situasi diri mereka agar mereka tidak membenci dan menyakiti diri mereka atas keadaan yang mereka miliki. Dalam Yohanes 9, menurut Micheline kita dapat menemukan bahwa disabilitas bukanlah ekspresi kebencian dari Allah, melainkan tujuan pekerjaan Allah yang akan atau harus dinyatakan dalam diri seseorang dengan disabilitas. Orang-orang menjadi disablitas bukan karena konsekuensi dosa (ketidaktaatan terhadap leluhur), tetapi karena Allah memiliki maksud dan tujuan tertentu baginya.
Pada akhir pemaparannya Dr. Micheline memberikan sebuah ungkapan, “saya dapat bertahan atas keadaan yang saya miliki dan tidak terlalu memaksa Allah untuk membuat saya menjadi sempurna lagi karena saya percaya bahwa God loves me who I am.”

Link video: https://youtu.be/0JzyyM90agY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *