Senin, 23 Nov 2020, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta menyelenggarakan Kuliah Umum Kala dan Kalam pada pukul 16:00 WIB hingga pukul 19:00 WIB. Kuliah Umum Kala dan Kalam adalah kuliah umum rutin yang diselenggarakan oleh STFT Jakarta sekali setiap bulan, tepatnya setiap Hari Senin minggu terakhir dalam bulan tersebut, kecuali pada bulan Desember dan Januari.

Pada umumnya acara diselenggarakan di aula lantai satu gedung STFT Jakarta. Namun, selama masa pandemi kegiatan diselenggarakan melalui media virtual Zoom, dan disiarkan live melalui kanal Youtube Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta.

Kegiatan dibuka oleh Pdt. Binsar Jonathan Pakpahan, Ph.D, Wakil Ketua IV Bidang Relasi Publik STFT Jakarta, dalam doa. Setelah dibuka dengan doa bersama para peserta kuliah umum, acara dipandu oleh Shella G. V. Mawene, S.Si (Teol.) sebagai moderator dalam kuliah umum. Kuliah umum dibagi ke dalam dua sesi.

Sesi pertama difasilitasi oleh Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D, salah seorang dosen di STFT Jakarta dalam bidang Spiritualitas dan Mistik, Teologi Sistematika, dan Aliran-aliran Kekristenan, sebagai narasumber, dengan judul “Devosi Kristiani terhadap Maria Bunda Allah.”

Dalam Gambar: Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D

“Melalui Pak Simon kita semua belajar kalau ternyata Maria itu juga tokoh yang penting dalam pengalaman beragama kita. Mungkin yang dapat menjadi lanjutan dari diskusi ini adalah pernyataan penting yang diajukan oleh pak Simon sebelumnya, apakah devosi ini juga mendapatkan tempat di kalangan Protestan. Mungkin ini yang akan menjadi pergumulan kita bersama setelah ini.” Kata Mawene merangkum apa yang telah dipaparkan oleh Simon Rachmadi.

Setelah sesi pertama usai, sesi kedua dilanjutkan bersama dengan Pdt. Asigor P. Sitanggang, Th.D., salah seorang dosen di STFT Jakarta, bidang Perjanjian Baru dan Okultisme. Dalam sesi kedua yang berjudul “Kepada Siapakah Yesus Berpihak, Si Miskin atau Si Kaya?” ini, Asigor menyampaikan bahwa pada akhirnya penekanan pembicaraan bukanlah tentang perlawanan kelas antara miskin dan kaya, tetapi pada pengambilan peran untuk merangkul orang kaya menjalankan tugas mesianik Yesus, yakni untuk membebaskan orang-orang tertindas yang terpinggirkan.

Dalam Gambar; Pdt. Asigor Sitanggang, Th.D.

Acara berlangsung dengan lancar, dan ditutup kembali dalam doa yang dipimpin oleh Yosua Olgaf  Rondonuwu, staf  kantor Wakil Ketua IV STFT Jakarta. (DF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *