Temu Alumni/Alumnae menutup rangkaian Dies Natalis ke-87 Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta). Kegiatan ini terlaksana pada hari Selasa, 28 September 2021 di ruang virtual Zoom. Partisipan dari ragam angkatan hadir dan turut memeriahkan acara terakhir rangkaian Dies Natalis ke-87 tahun ini.

Temu Alumni/Alumnae STFT Jakarta dihadiri oleh ragam angkatan, dimulai dari angkatan tahun 1970 hingga angkatan 2016. Pada pertengahan acara, peserta mencapai 370 orang. Jumlah tersebut belum diakumulasi dengan beberapa perangkat akun yang dihadiri oleh lebih dari satu orang. Angka tersebut merupakan rekor dari seluruh acara Temu Alumni/Alumnae STFT Jakarta yang pernah dilaksanakan.

Acara, yang semula dirancang akan berdurasi selama satu setengah jam (17.00 WIB-18.30 WIB), berlangsung selama tiga jam setengah. Meskipun demikian, luapan spirit para peserta tetap bertahan hingga akhir acara. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh rangkaian acara yang dikemas dengan sangat apik oleh panitia pelaksana.

Sebelum pukul 17.00 WIB, puluhan peserta telah meramaikan ruang Zoom dengan saling menyapa satu dengan yang lain. Kegembiraan terpancar dari wajah-wajah peserta yang hadir. Momen ini menghadirkan atmosfer yang sangat hangat di tengah-tengah lintas-angkatan; mengulas balik memori-memori indah selama berproses bersama di kampus gumul dan juang Proklamasi 27. Kebebasan untuk saling menyapa ditunda pada pukul 17.07 WIB sebab rangkaian acara akan dimulai. Untuk alasan keefektifan, seluruh peserta dibisukan perangkat akunnya.

Rangkaian acara Temu Alumni/Alumnae STFT Jakarta tahun 2021 ini dipandu oleh Jeannie Latumahina, angkatan 1985. Acara ini dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Noldy Rumuat, angkatan 1989 dan diakhiri dengan doa oleh ketua panitia Temu Alumni/Alumnae, Jhon Simorangkir, angkatan 1991

Dalam acara ini, Septemmy Lakawa, Th.D., mewakili Pimpinan STFT Jakarta, menyampaikan informasi-informasi terbaru terkait kondisi STFT Jakarta yang sedang mengusung kelangsungan Ekologis dan Finansial bagi Pendidikan Teologi Berbasis Digital. Lakawa turut menyampaikan harapan-harapan STFT Jakarta kepada para kepada para alumni/alumnae yang hadir demi kelangsungan dan perkembangan STFT Jakarta. Dalam kesempatan ini, Lakawa juga menyampaikan perkembangan proses percakapan Rencana Induk Pengembangan STFT Jakarta tahun 2022-2042. Ia mengundang para alumni/alumnae terlibat dengan menyampaikan harapan-harapan bagi almamater STFT Jakarta.

“Pandemi menjadi hadiah yang luar biasa pelik,” ujar Lakawa. Ia menuturkan bahwa kelangsungan dan kemandirian finansial merupakan pergumulan bersama di masa pandemi. Pandemi menciptakan situasi keuangan yang tidak stabil. Dengan demikian, posisi alumni/alumnae menjadi subjek penting dalam menyokong keberlangsungan kehidupan STFT Jakarta. Hal tersebut dipertegas oleh Lakawa. Ia menandaskan bahwa keajekan finansial STFT Jakarta ditentukan oleh tiga faktor, di antaranya: Alumni/Alumnae, Dana Abadi, dan Rencana Investasi. Sebagai bentuk tindak lanjut keseriusan melibatkan alumni/alumnae, STFT Jakarta mengadakan Tracer Study. Selain itu, melalui sambutannya, Jhon Simorangkir dan Beril Huliselan juga mengundang seluruh alumni/alumnae untuk turut terlibat dalam proses menolong STFT Jakarta secara finansial.

Undangan Jhon Simorangkir dan Beril Huliselan bagi para alumni/alumnae untuk turut terlibat dalam proses STFT Jakarta menuju kelangsungan dan kemandirian finansial.

Acara Temu Alumni/Alumnae STFT Jakarta tahun ini menjadi ruang bergembira sekaligus bergumul bersama. Hal-hal yang sifatnya esensial disampaikan dengan keseriusan, namun hal-hal yang sifatnya menggembirakan juga tidak dilewatkan. Acara disemarakkan dengan hadiah-hadiah menarik. Rangkaian acara ini pun turut melibatkan beberapa bintang tamu yang tidak terduga serta pendeta-pendeta inspirasional yang telah berhasil menghidupkan teologi di tempat mereka masing-masing. [SM]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *