Kamis, 28 Juli 2022, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) kembali mengadakan Kursus Teologi Dasar yang ke-6. Dalam 10 pertemuan ke depan, pembicaraan-pembicaraan ini akan berfokus pada “Doktrin-Doktrin & Misteri Iman Kristiani.” Pertemuan pertama ini, dihadiri oleh kurang lebih 70 partisipant yang berasal dari berbagai denominasi Gereja dan latar belakang suku serta Pendidikan.

Pada pertemuan pertama ini, Agustinus Setiawidi, Th.D, sebagai pembicara, membicarakan tentang Kisah Penciptaan Alam Semesta. Pertanyaan yang sering diajukan oleh jemaat terkait asal-mula kehidupan adalah: apakah dunia dan kehidupan di dalamnya diciptakan persis sebagaimana dengan apa yang dikisahkan dalam Alkitab? Apakah alam semesta memang benar-benar diciptakan dalam enam hari?” Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan dijelaskan dalam pertemuan ini.

Agustinus Setiawidi, Th.D memulai penjelasannya dengan mengatakan bahwa dunia dan asal usulnya dalam Alkitab sangat bertentangan dengan ilmu sains. Ilmu pengetahuan modern dan kisah penciptaan alkitabiah menawarkan penjelasan yang berbeda-beda tentang asal-usul kehidupan. Kemajuan ilmu pengetahuan, dengan sejumlah teori yang terus berkembang, membuat banyak orang meragukan apakah masih relevan untuk melibatkan Tuhan, sebagai sang Pencipta alam semesta dan kehidupan ini.

Penjelasan ini berlanjut dengan sangat menarik karena membahas soal bumi menurut pandangan orang Israel Kuno. Gambar di atas menunjukkan bagaimana orang Israel Kuno melihat dunia. Menurut para ahli di zaman itu, dunia itu berbentuk datar dan yang paling dasar dari bagian bumi adalah sheol yang artinya dunia orang mati. Penjelasan ini berlangsung selama kurang lebih satu jam dan diakhiri dengan pernyataan dari Agustinus Setiawidi, Th.D, “Jika kita percaya kepada kisah Penciptaan di dalam Alkitab, dan mengerti apa yang ditawarkan oleh nenek moyang Israel Kuno, maka kita tidak mengikuti kelompok bumi datar. Sebaliknya kita akan mengembangkan iman dan akal budi kita semaksimal mungkin untuk kemajuan, kesejahteraan, kedamaian, dan keberlangsungan hidup yang telah Allah ciptakan.”

Setelah penjelasan mengenai alam semesta tersebut, terdapat beberapa orang yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar Alkitab dan alam semesta. Salah satu pertanyaan datang dari David Makes, yang bertanya mengenai “apakah ada kemungkinan adanya kehidupan di bumi lain?”

Menjawab pertanyaan dari David Makes, Agustinus Setiawidi, Th.D mengatakan bahwa sampai saat ini, ia juga masih bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan bumi lain. Menurutnya, akan ada kemungkinan jika kemajuan teknologi bertambah canggih, maka kemungkinan kehidupan di bumi lain dapat terjadi. Sehingga, sebagai manusia perlu untuk bersiap-siap akan segala kemungkinan yang terjadi di bumi ini.

Pertemuan ini ditutup dengan foto bersama secara virtual.

One thought on “Kursus Teologi Dasar 6 (Kelas Perdana): “Kisah Penciptaan: Antara Mitos dan Fakta Alam Semesta””

  1. Saya ingin ikut kursus ini. Bgmn caranya? Masih bisa gabungkah? Tolong berikan saya link info pendaftarannya. Terimakasih Salam,. Victoria Sidjabat di Maryland, Amerika Serikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *