Jumat (24/3), STFT Jakarta mengadakan retreat bagi sivitas pascasarjana program magister dan doktoral. Retreat pascasarjana kali ini mengusung tema “Menabur dan Menumbuhkan Benih Kemurahhatian pada Seluruh Ciptaan”. Jika selama dua tahun berturut-turut retreat pascasarjana dilaksanakan secara online, kali ini retreat pascasarjana dilaksanakan secara offline di Rumah Retreat Puspanita Eco Spirit Center, Ciawi, Jawa Barat. Selama dua hari, mahasiswa pascasarjana diajak untuk sejenak lepas dari rutinitas dan menyegarkan diri. Retreat kali ini di dampingi oleh Pdt. Justitia Vox Dei Hattu (Kaprodi Magister), Th.D dan Pdt. Ester Pudjo Widiasih, Ph.D.

Setelah sedikit briefing dan berdoa bersama, para peserta retreat, fasilitator, dan dosen yang mendampingi berangkat bersama dari kampus STFT Jakarta pada Jumat siang menggunakan bus. Setibanya di lokasi retreat, peserta dipersilahkan untuk beristirahat sambil menikmati udara segar. Setelah waktu istirahat usai, peserta berkumpul di aula yang telah disiapkan untuk mengikuti sesi meditasi alam. Sesi meditasi alam dipimpin oleh suster Merry yang adalah pengelola rumah retreat tersebut. Sebelum sesi dimulai, fasilitator mengajak peserta untuk melakukan ice breaking dengan salah satu tujuan para peserta dapat semakin akrab satu sama lain. Bagi mahasiswa pascasarjana yang masuk di tahun 2021, retreat ini adalah momen pertama mereka saling bertemu tatap muka dan berkumpul.

Setelah sesi meditasi usai dilanjutkan dengan makan malam bersama. Setelahnya, peserta mengikuti sesi “Spiritualitas Bela Rasa” yang juga dipimpin oleh suster Merry, kemudian diikuti sesi Support Grup “Berbela Rasa Menjalanai Proses Studi” yang dipimpin oleh kepala program studi doktoral, Pdt. Asigor Sitanggang, Ph.D. Hari pertama diakhiri dengan Ibadah Komitmen yang dipimpin oleh Pdt. Ester Pudjo Widiasih, Ph.D. Di dalam ibadah, peserta diberi penguatan dan mengikuti perjamuan kudus yang dilayankan oleh para dosen dan fasilitator. Setelahnya, peserta, fasilitator, dan dosen dapat saling berbicang di dekat api unggun sambil menikmati makanan yang telah disiapkan seperti jagung dan sosis bakar.

Di hari kedua, peserta mengikuti sesi A Moment wirh God yang dipimpin oleh Pdt. Justitia Vox Dei Hattu. Di sesi ini, peserta perkenalkan berdoa dengan metode Zentangle. Selanjutnya, peserta mempersiapkan diri untuk mengikuti outbond activity yang telah disiapkan oleh fasilitator. Kegiatan ini membuat peserta secara tidak langsung berolahraga dan melatih kekompakan satu dengan yang lain. Setelahnya peserta dipersilahkan membereskan kamar dan bersiap untuk kembali ke Jakarta. Sebelum kembali ke Jakarta, kegiatan ini di tutup dengan makan siang bersama dan doa. Para peserta menanggapi retreat ini dengan positif, beberapa mahasiswa yang diwawancarai menyebutkan bahwa kegiatan ini menyegarkan mereka yang sedang penat dan lelah dengan berbagai tugas dan rutinitas.(GHT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *