Yang saya hormati,
1. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc;
2. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, Dr. Jeane M. Tulung, S.Th., M.Pd.;
3. Organ Yayasan Lembaga Perguruan Tinggi Teologi di Indonesia (LPTTI);
4. Senat Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta;
5. Sivitas Akademika Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta;
6. Gereja-gereja pendukung dan pengelola STFT Jakarta;
7. Ibu Dra. Devi Pandjaitan Simatupang;
8. Alumni, mitra, sahabat, serta para undangan yang telah setia menjadi kawan seperjalanan STFT Jakarta;
9. Orator Dies Natalis ke-89 STFT Jakarta, Pdt. Asigor P. Sitanggang Th.D.
Salam sejahtera untuk kita semua,
Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para rektor dan ketua STFT Jakarta terdahulu. Saya belajar banyak dari mereka, khususnya mereka yang pernah mengajar, membimbing, memimpin, dan menjadi rekan sekerja: Pdt. Prof. Jan Sihar Aritonang, Ph.D., Pdt. Robert Patannang Borrong, Ph.D., Pdt. Prof. Joas Adiprasetya, Th.D., Pdt. Yusak Soleiman, Ph.D., dan Pdt. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. Saya telah meminta saran dan masukan, mengamati berbagai gaya kepemimpinan yang berbeda, dan berusaha mempelajari yang terbaik dari mereka.
Terima kasih khusus kepada Tim Pemimpin 2019-2023 di bawah kepemimpinan Pdt. Septemmy Eucharistia Lakawa, Th.D. yang mengalami sebuah periode turbulensi di masa pandemi Covid-19. Periode pandemi mengajarkan penerimaan akan kerapuhan sekaligus menuntut resiliensi dari kita semua. Tuhan selalu menopang STFT Jakarta sehingga kita bisa bertahan sampai sekarang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Barita Pandingan, SE, Dr. Novy Sine, serta Pdt. Asigor P. Sitanggang, Th.D. yang merupakan bagian Tim Pemimpin sebelumnya untuk dedikasi dan kerja yang baik bagi STFT Jakarta.
Terima kasih kepada Huria Kristen Batak Protestan, melalui Ompu i Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, yang telah dan akan mendukung STFT Jakarta ke depan. Harapan saya, HKBP, sebagai salah satu gereja pendiri, bisa kembali masuk ke dalam kepengurusan Yayasan LPTTI, dan berkontribusi lebih banyak lagi untuk STFT Jakarta. Kehadiran Inang Dra. Devi Pandjaitan-Simatupang hari ini, yang juga adalah warga HKBP, menambah semangat kami untuk bekerja lebih baik lagi ke depan. Kami mengharapkan Inang akan terus memberi nasihat sebagai warga gereja yang melihat kebutuhan di gereja dan juga bangsa Indonesia. Kami rindu menambah gereja pendukung seperti GKPS, GBKP, GKJW, dan GKI Tanah Papua, sebagai bukti ekumenitas STFT Jakarta, dan fakta bahwa gereja-gereja tersebut selalu mengirim mahasiswa kepada kita.
Para pelayan yang baik lebih mungkin muncul dari ibu-sekolah yang baik dan berkualitas. Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta telah dan ingin terus menghasilkan calon pemimpin yang melayani, memiliki kedewasaan spiritual, wawasan teologis yang luas dan kemampuan profesional, serta menyadari dan memahami panggilannya di tengah komunitas religius dan masyarakat Indonesia dan dunia yang majemuk. Selama periode empat tahun ke depan, kami akan meneruskan berbagai program baik dalam tema green campus blue seminary, sambil terus meningkatkan dan mengembangkan diri menghadapi perubahan zaman yang dipengaruhi oleh digitalisasi, artificial intelligence, tantangan identitas Kristiani, dan berbagai persoalan keadilan sosial. Iman kristiani perlu semakin diteguhkan melalui persiapan para pelayan gereja-Nya. Dalam waktu yang tidak lama, menurut saya, Indonesia akan menjadi satu dari pusat pengembangan dan pendidikan teologi dunia. Untuk itu, STFT Jakarta juga menyambut tantangan tersebut melalui rencana program internasionalisasi dan suara publik yang kuat.
Posisi unik STFT Jakarta yang berada di bawah Kemendikbudristek RI dengan dua prodi berada di bawah binaan Kementerian Agama RI harus dilihat sebagai blessings in disguise. Proses panjang dan melelahkan yang kita tempuh sejak 2016 untuk menyatukan semua prodi dalam rumah “akun” yang sama telah berhasil kita lakukan dengan bantuan berbagai pihak. Karena itu, ke depan STFT Jakarta juga berkomitmen untuk menjaga kerjasama dan menjadi mitra strategis dari Ditjen Bimas Kristen, Kementerian Agama RI. Kita bersyukur untuk pengutusan mahasiswa prodi doktoral dengan beasiswa penuh dari Ditjen Bimas Kristen ke STFT Jakarta. STFT Jakarta telah dan akan terus mengembangkan program yang berbagi berkat bagi yang lain.
Era kompetisi mengenai sekolah teologi yang terbaik harus diubah menjadi kolaborasi. Rene Girard menuliskan bahwa proses mimesis dan keinginan meniru menghasilkan rivalitas dan konflik. Status akreditasi unggul dan jabatan guru besar tidak sama dengan posisi ketua organisasi yang memang membuat kompetisi langsung. Status akreditasi unggul bisa diraih oleh prodi dan institusi yang mengerjakannya tanpa mengalahkan yang lain. Para dosen yang sanggup menjadi profesor tidak perlu menyingkirkan siapa pun karena tidak ada kompetisi untuk meraihnya. Kolaborasi menjadi kunci untuk majunya pendidikan teologi ke depan, dan STFT Jakarta siap menjadi mitra untuk tujuan tersebut.
Beberapa yang akan dilakukan bersama STFT Jakarta dalam periode kepemimpinan 2023-2027 adalah meraih kembali status akreditasi unggul prodi doktor teologi dalam waktu yang tidak lama lagi, menaikkan status akreditasi institusi menjadi unggul, dan bahkan akan mencoba untuk memiliki sertifikasi ISO 9001. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk internasionalisasi prodi magister teologi dan doktor teologi. Dengan internasionalisasi, STFT Jakarta siap menjadi salah satu pusat pengembangan teologi dunia. Dalam dua tahun ke depan, kita juga akan membuka kembali program magister ministri (M.Min.) untuk para profesional yang ingin belajar teologi dalam ranah praksis. Untuk itu, jumlah dosen tetap akan secara signifikan ditambah, agar pembagian tanggung jawab dan pengembangan berbagai program bisa dilakukan dengan baik. Kami juga akan meningkatkan kepangkatan akademik dosen-dosen melalui proyeksi yang terukur dan sistematis. Dengan mengikuti skema tersebut, semoga dalam empat tahun ini, minimum dua profesor lagi akan memperkuat Senat Dosen STFT Jakarta. Kita akan mendorong penelitian bersama para mahasiswa maupun dosen dengan mahasiswa, menaikkan jumlah sitasi, sambil terus mencari kemungkinan berbagai hibah penelitian dari luar kampus.Kita juga akan membenahi berbagai hal seperti peningkatan acara-acara kebersamaan seluruh sivitas, formasi spiritualitas mahasiswa, penguatan daya lenting para calon pelayan, termasuk memberi perhatian kepada program ministerial yang bahkan memungkinkan mahasiswa belajar mengenai enterpreneurship, ekonomi kreatif, pertanian, dsb., khususnya bagi yang merasa membutuhkannya.
Bersama Pengurus Yayasan LPTTI, kami akan ikut mencari sumber dana yang berkelanjutan, mempromosikan STFT Jakarta agar kapasitas mahasiswa residen bisa dimaksimalkan menjadi 500 orang, dan meminta gereja-gereja untuk berkontribusi dalam mendukung tenaga yang diutus menjadi dosen di STFT Jakarta. Selain itu, Tim Pemimpin bersama Pengurus Yayasan akan mencoba mewujudkan program Endowment Fund untuk membiayai Chair/Dosen khusus di STFT Jakarta sambil memaksimalkan penggunaan aset. Ibu/Bapak para sahabat juga bisa berkontribusi dalam berbagai program yang kami siapkan.
Permintaan kami untuk gereja-gereja pendukung, para sahabat, lembaga nasional dan internasional, adalah untuk terus mendoakan kami agar visi di atas bisa terealisasi. Kirimlah mahasiswa/i terbaik yang akan berproses bersama dalam kampus gumul dan juang. Tim Pemimpin yang baru akan bekerjasama, saling mengisi, dan yang paling penting berkolaborasi untuk STFT Jakarta. Dengan komposisi yang ada, saya percaya Tuhan akan memampukan kami untuk bekerja dengan baik.
Pdt. Agustinus Setiawidi, Th.D. adalah Wakil Ketua 1 yang sudah berpengalaman dan akan banyak menjadi tandem Ketua dalam bidang akademik, akreditasi, dan lainnya. Bapak Felix Lawalata, seorang pengusaha yang bersedia turun gunung dari menjaga cucu, akan menjadi Wakil Ketua 2 Bidang Administrasi Umum dan Keuangan; beliau juga dipercaya oleh Sinode Am GKI dan didukung oleh GKI Gading Indah. Pdt. Rahel Sermon Harapani Daulay, Th.M. akan membantu mewujudkan kehidupan mahasiswa yang dinamis dan berprestasi. Di bidang public relations, Pdt. Justitia Vox Dei Hattu, Th.D. akan membuka banyak komunikasi dan kerjasama kita dengan sekolah dan gereja-gereja, terutama melalui berbagai program pendidikan warga gereja. Akhirnya, sebuah jabatan yang dimulai di periode yang lalu Formator Spiritual-Ekumenis, akan diteruskan Pdt. Ester Pudjo Widiasih, Ph.D. yang sudah banyak menyiapkan formasi spiritual di kampus. Selain itu, Tim juga didukung oleh Pdt. (em.) Dr. Rasid Rachman sebagai Kaprodi S1, Erich von Marthin Hutahaean, M.Th. yang kita harap kembali setelah menyelesaikan studi doktoralnya di Yonsei University Korea di Desember 2023 ini sebagai Kaprodi S2, dan Pdt. Simon Rachmadi, Ph.D. sebagai Kaprodi S3. Posisi kaprodi magister ministri akan diisi kemudian setelah persiapan dilakukan dengan matang, demikian juga kepala program internasional.
Mengimani, mendalami, dan melayani adalah tiga kata yang menjadi pegangan Tim Pemimpin STFT Jakarta 2023-2027. Mengimani berarti spiritualitas yang terjaga, terisi, siap berbagi, serta berdaya lenting dan juang. Mendalami berarti mencari dengan kritis, meneliti, dan melakukan konstruksi teologis sesuai dengan konteks, dan berpengaruh dalam isu publik. Melayani berarti kampus terbuka dan inklusif, membentuk karakter pelayan penuh kasih Allah, inovatif dan partisipatif, untuk seluruh ciptaan; dalam pembaruan wajah manajemen STFT Jakarta yang lebih terdigitalisasi, profesional, dan efisien. Dengan tiga prinsip ini, kami siap melayani.
Fokus kerja Tim Pemimpin 2023-2027 bisa diringkas dalam hal berikut:
2024: Reakreditasi
2025: Membuka Program Ministry
2026: Internasionalisasi
2027: Mandiri: 4 prodi, 28 dosen tetap, 2 guru besar lagi.
Sejak menjadi dosen tetap di Januari 2012, saya sudah pernah bekerja sebagai Kepala Unit Publikasi dan Informasi, Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan, dan Wakil Ketua 4 Bidang Relasi Publik. Semuanya membekali saya untuk perjalanan baru di Tim Pemimpin STFT Jakarta 2023-2027. Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Wakil Ketua 4 2019-2023 yang telah menjadi bagian dalam perjalanan bersama: Bang Erich von Marthin Hutahaean, M.Th., alm. Yosua Olgaf Rondonuwu, S.IP., Aulia Putri, Pdt. Dr. Abraham Silo Wilar, Pdt. David Sihite, M.Th., Florence, Tony, Bella, Andreas, Alicia, Serep, Nicho, dan Vide. Khusus untuk Monica Manullang, S.Si. (Teol.), Danniel Fransiskus Gultom, S.Si. (Teol.), Gerald H. Tanjung, S.Si. (Teol.), terima kasih untuk persahabatan, doa dan makan bersama, jerih lelah setahun belakangan ini. Buat teman-teman bekerja di Kantor Ketua, Kak Renny Mawarni Tobing, S.I.Kom. dan Mas Andrei Simon Amisi bersiaplah untuk direpotkan dengan upah makanan dan kopi yang selalu tersedia.
Mereka yang pernah bekerja dengan saya mengetahui bahwa saya suka bermimpi, punya banyak harapan dan selalu mendorong pengembangan diri. Saya sadar, berbagai hal yang disebutkan di atas mungkin terasa “too much.” Tetapi, sejalan dengan inspirasi dari Michael Jordan dalam seri Netflix “The Last Dance,” saya tidak akan meminta yang lain mengerjakan hal-hal yang saya sendiri tidak kerjakan. Berbeda dengan Jordan, saya akan mengupayakan agar kita bisa bekerja dalam suasana gembira. Keyakinan dan optimisme saya datang dari bukti penyertaan Tuhan kepada STFT Jakarta. Dalam doa pribadi, Dia juga sudah memberi beberapa tanda bahwa kita akan terus disertai-Nya.
Terakhir, terima kasih untuk keluarga dari tim pemimpin yang memberikan dukungan kepada keluarganya untuk bekerja bersama dalam 4 tahun ke depan. Saya berterima kasih khususnya istri saya tercinta Dorta Novita Oktaviyani Pardede, S.IP., MA., yang memberikan izinnya kepada saya untuk mengerjakan tugas yang menantang ini, sambil terus menjadi ayah yang baik bagi Reinhold Fransiscus Pakpahan dan Friedrich Immanuel Naburju Pakpahan. Saya berjanji untuk terus berpartisipasi dalam pembagian tugas di rumah. It takes a village to raise a child, apalagi dua. Terima kasih juga kepada keluarga inti: Mamak Rosintan br. Marpaung, S.Si. (Op. Reinhold), yang selalu mendoakan saya serta direpotkan menjaga cucu, juga Johannes Dartha Pakpahan, SH., MA., dan Marina Fransisca Nainggolan, E., dan Ruth Damai Hati Pakpahan, S.Si., MA., untuk semua dukungannya. Juga terima kasih untuk Inang Dahlia br. Napitupulu (Op. Apit) yang sering tinggal di Jakarta untuk menjaga cucu, terima kasih Amang Victor Pardede; juga kepada Frisella Pardede, SH., dan Deasy Pardede, S.Psi., untuk turut menjaga Reinhold dan Friedrich.
STFT Jakarta ada karena karunia Tuhan, dan Dia juga yang akan menyertai kita!
Jakarta, 19 September 2023
Prof. Binsar Jonathan Pakpahan, Ph.D.
Ketua STFT Jakarta 2023-2027