Liputan 27, Jakarta – Kuliah umum Kala dan Kalam yang digelar pada 21 Maret 2016 lalu, kembali menjadi momen yang istimewa. Pada kali yang kedua ini, Kuliah umum Kala dan Kalam disiarkan secara langsung menggunakan fasilitas video streaming YouTube dan Google Hangouts. “Secara khusus, semoga berhasil hari ini kuliah Kala dan Kalam juga disiarkan secara streaming melalui Youtube dan Hangouts, semoga berhasil kami sedang bereksperimen, kalau tidak ya, ya sudah dicoba lagi,” tutur Pdt. Joas Adiprasetya sebagai Pembantu Ketua 4 yang bertanggung jawab atas acara ini. Upaya ini dilakukan agar para sahabat STT Jakarta yang tidak dapat hadir saat itu juga dapat mengikuti kuliah umum melalui video streaming. Pada paruh pertama, siaran ujicoba ini mengalami kendala suara. Namun, sesudah jeda makan malam, panitia menyiapkan pengeras suara tambahan guna mengatasi masalah ini.
Tidak hanya itu, sesi kedua dalam Kuliah umum Kala dan Kalam juga menjadi audisi bagi Pdt. Dr. des. Asigor Sitanggang. Dalam kata sambutan awal, Pdt. Joas menyampaikan hal tersebut. “Pada saat nanti Pdt. Dr. Des. Asigor Sitanggang menyampaikan makalahnya, itu juga akan menjadi sebuah audisi bagi beliau untuk memasuki tahap menjadi dosen tetap di STT Jakarta,” jelas Pdt. Joas. Pdt. Asigor membawakan makalah dengan tema, “Yesus, Keadilan, dan Kesetaraan Gender.” Materi yang disampaikan ternyata tidak hanya dipersiapkan oleh Pdt. Asigor untuk Kuliah umum Kala dan Kalam, tetapi akan digarap kembali untuk presentasi Pdt. Asigor di forum internasional. “Materi ini akan saya garap ulang untuk saya presentasikan di Seoul tanggal 1-7 Juli pada konferensi The Society of Asian Biblical Studies bekerja sama dengan The Society of Biblical Literature.” Hal ini menurutnya dipengaruhi oleh kebiasaan di Jerman, tempat Pdt. Asigor menempuh studi doktoralnya. “Saya masih sedikit menganut tradisi Jerman, sebelum kami melakukan presentasi paper tingkat internasional, biasanya kami presentasi dulu di internal di fakultas kami. Dari situ kami dapat feedback dari audiens.”
Selain Pdt. Asigor, sesi pertama kuliah umum Kala dan Kalam seri kedua ini dibawakan oleh Pdt. Yonky Karman, Ph.D. Tema yang dibawakan adalah “Menemukan Kembali Abraham dalam Agama-Agama Abrahamik.” Melalui tema ini, Pdt. Yonky mengangkat nilai kurban dan ketaatan Abraham sebagai sesuatu yang “hilang” dari agama-agama Abrahamik dan perlu ditemukan kembali. Diskusi menjadi makin menarik ketika seorang penanya beragama Islam memberi tambahan informasi dari sudut pandang Islam.
Beberapa peserta kuliah umum Kala dan Kalam menyumbangkan pemikiran dan menceritakan pengalaman masing-masing untuk memperkaya diskusi. Bagi Pdt. Joas, hal ini merupakan tujuan dari diadakannya kuliah umum Kala dan Kalam. “Tujuan dari Kala dan Kalam ini ingin mempertemukan Kalam yang artinya sabda atau firman, yang menjadi pusat dari iman kita, yaitu Firman Allah, dan Kala berarti zaman, bagaimana firman Allah membantu komunitas Kristen menjawab tantangan zaman,” jelas Pdt. Joas. Gilbert, salah satu peserta yang mengikuti dua kuliah umum Kala dan Kalam sejak bulan Februari lalu, mengatakan bahwa kuliah umum kali ini cukup menarik karena membuka banyak perspektif. “Seru, seperti pendalaman Alkitab dengan wawasan yang luas sekali dari banyak sisi, dan paling mengesankan kali ini kita mendengar pandangan dari agama lain,” ujar Gilbert. Peserta lain, Pdt. Lidya ikut berpendapat, “Acaranya oke, hanya saja undangan acara ini baiknya dikirim ke gereja-gereja, juga ke alumnus.”
Kuliah umum Kala dan Kalam dihadirkan tanpa memungut biaya apapun. Akan tetapi, pada kali kedua ini, pelaksana kuliah umum menyiapkan keranjang untuk mengumpulkan uang. “Kuliah umum yang dilangsungkan ini tidak berbayar, tetapi pelaksana tetap menyediakan konsumsi dan sertifikat bagi yang membutuhkan. Kali ini, para peserta juga diberi kesempatan untuk mendonasikan dana sukarela dalam kegiatan ini.” Kuliah umum “Kala dan Kalam” berikutnya akan diadakan pada 25 April 2016, dengan mengusung Pdt. Prof. Jan Sihar Aritonang, Ph.D. dan Pdt. Nindyo Sasongko, M.A.T.S. sebagai pemakalah sesi pertama dan kedua kuliah umum tersebut. Calon peserta diharapkan mendaftar sebelum Rabu, 20 April 2016. (XND)