Pada hari Kamis, 26 September 2024, Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta (STFT Jakarta) telah melaksanakan Community Day. Community Day kali ini adalah Berjumpa dan Bercakap dengan Alumni/ae STFT Jakarta. Community day kali ini adalah dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-90 STFT Jakarta. Community day dimulai pukul 09.30 WIB di Aula Lt.1 STFT Jakarta. Community day diikuti oleh seluruh mahasiwa, karyawan, dan dosen. 

Acara ini diawali dengan pengantar dan ice breaking yang diberikan oleh Pdt. Gloria Tesalonika sebagai MC kegiatan. Setelah itu, kegiatan dibuka dengan doa yang dibawakan oleh Kak Novy Amelia Sine. MC kemudian memperkenalkan masing-masing Alumni/ae yang hadir untuk memberikan cerita mereka kepada sivitas akademika. Ada tujuh narasumber yang hadir untuk membagikan kesan pesan mereka selama studi di STFT Jakarta. Ketujuh narasumber tersebut adalah Pdt. Tiara Indah (1985), Pdt. Sterra Helena Matilda (1999), Pdt. Yolanda Hattu (1994), Pdt. Gustaf Nenu (2006), Yohanes Lengkong (2002), Juan (2013), Covan (2008). 

Masing-masing pembicara memberikan pengalaman mereka selama studi di STFT Jakarta. Banyak cerita-cerita menarik yang mereka bagikan. Hampir kebanyakan dari narasumber mengatakan bahwa di STFT Jakarta hubungan kakak-adek tingkat sangat membaur dan jauh dari kata senioritas-junioritas. Selain itu, salah satu narasumber mengatakan bahwa “kehidupan di asrama adalah kehidupan yang paling seru dan asik. Saya pernah dihukum satu bulan kurvey karena ketahuan merokok di rooftop asrama, namun setelah itu saya dan senior saya kembali tertawa bersama” ucap Juan (2013).

Setelah membagian kesan dan pesan selama di STFT Jakarta, para narasumber juga membagikan cerita di ladang pelayanan mereka saat ini. Dari ketujuh narasumber yang ada tidak semua menjadi pendeta jemaat, namun ada yang menjadi guru, pendeta TNI, bussinesman, dan pelayan gerejawi. Mereka membagikan realita pelayanan yang nyatanya mereka terapkan dari ilmu yang didapatkan dari STFT Jakarta.

Salah satu narasumber mengatakan “pelayanan harus melihat kehidupan sosial yang ada dan berusaha membantu mereka yang sedang kesusahan” ucap Pdt. Gustaf Nenu (2006). Narasumber lainnya mengatakan “kampus ini membentuk diri kita untuk menghadapi berbagai kesulitan dan realita pelayanan yang akan kita hadapi nantinya” ucap Pdt. Sterra (1999). Narasumber lainnya mengatakan “ada tiga kata kunci yang saya pegang yaitu bersyukur, belajar, dan berbagi. 3 kata kunci itu dapat kita pegang di dalam kehidupan kita” ucap Covan (2008).

Di akhir kegiatan, para narasumber mendaptkan kenang-kenangan yang diberikan oleh Pdt. Ester Pudjo. Kemudian kegiatan ditutup oleh doa yang dibawakan Pdt. Prof. Binsar Jonathan Pakpahan, Ph.D. Kegiatan berjalan dengan lancar dan baik. JRN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *