Dalam rangka Dies Natalis ke – 90 STFT Jakarta kembali mengadakan Kuliah Umum Berseri yang dilaksanakan pada waktu 3 hari kedepan dan di setiap harinya terdapat 2 sesi topik bahasan. Untuk sesi yang pertama, 18 November 2024, yang menjadi narasumber yaitu, Dina Elisye Siahaan, M.A. dengan topik pembahasan “Di manakah Tuhan? Menelusuri Pengaruh Bencana Alam terhadap Spiritualitas Manusia.” Kegiatan ini dilaksanakan di Aula lantai 1 STFT Jakarta. Moderator dalam kuliah umum kali ini adalah Glenn Victor Henriks S.Si. Kuliah umum juga dapat dinikmati secara online melalui Zoom.
Sesi pertama ini dimulai dengan doa pembuka dan dilanjut dengan pengenalan moderator serta narasumber. Dalam pemaparan yang pertama Siahaan memulai nya dengan penjelasan mengenai bencana alam yang terjadi di Indonesia. Adapun dampak dari bencana alam dalam konteks psikologis menurut Siahaan, diantaranya depresi, kecemasan atau anxiety, keinginan bunuh diri, konsumsi alkohol secara berlebihan. Lebih lanjut dalam penjelasannya Siahaan memberikan contoh dari dampak tsunami di Jepang yang terjadi kemudian berdampak pada masyarakat yang menjadi pecandu alkohol. Materi yang disampaikan Kak Dina saat ini merupakan topik bahasannya dalam studi lanjut penelitiannya saat ini. Jika kita berbicara soal bencana kita tidak hanya berbicara mengenai dampak psikologis namun juga spiritualitas” Penekanan yang hendak disampaikan dalam pemaparannya dalam sesi pertama ini.
Selepas istirahat 15 menit sesi kedua dilanjut dengan penjelasan dilanjutkan oleh Simon Rachmadi, Ph, D. dengan topik bahasan “Devosi Maria dan Protestanisme.” Menurut Rachmadi, Kekristenan Indonesia pada dasarnya berakar dari aktivitas misi dari Dunia Barat: Belanda, Jerman, Inggris, atau Amerika Serikat. Sehingga itu menurutnya corak ‘kekristenan Barat’ sedikit banyak mempunyai pengaruh yang amat signifikan bola dibandingkan dengan ‘kekristenan Timur’ seperti: Ortodoks Yunani, Ortodoks Syria, Ortodoks Rusia, kekristenan Koptik di Mesir. Sehingga itu, dalam pemaparannya Rachmadi mendiskusikan salah satu wujud Kekristenan Barat, yaitu devosi Maria, yang secara populer hadir di tengah masyarakat Indonesia dalam wujud; Rosario, gua Maria, dan aneka ekspresi populer Mariologis yang populer yaitu lagu Ave Maria.